Rabu, 22 Maret 2017

pengolahan analisis data

  1. coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
  • deskriptif teori
  • kerangka berfikir
  • hipotesis

107 komentar:

  1. NAMA : Teddy Andarwadi Sudarmaji
    NIM : 12153890
    KELAS: 12.4D.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    -deskriptif teori
    -kerangka berfikir
    -hipotesis
    JAWAB:
    1.Deskripsi Teori: Dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
    Contoh:
    Jika dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, maka kelompok teori yang harus dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan variabel bebas ada tiga dan kelompok teori yang berkenaan dengan variabel terikat ada satu buah.

    Isi deskripsi teori meliputi: penjelasan terhadap variabel – variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup , kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak. Variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, yang meliputi: pengertian,
    kedudukan dan hubungan antar variabel, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.

    Untuk menguasai teori, maupun generalisasi – generalisasi dari hasil penelitian, maka peneliti harus rajin membaca. Orang harus membaca dan membaca, dan menelaah yang dibaca itu setuntas mungkin agar ia dapat menegakkan landasan yang kuat bagi langkah – langkah berikutnya. Membaca merupakan ketrampilan yang harus dikembangkan dan dipupuk.

    Untuk dapat membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber – sumber bacaan. Sumber bacaan dapat berbentuk: buku teks, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil – hasil penelitian. Bila peneliti tidak memiliki sumber – sumber bacaan sendiri, maka dapat memanfaatkan perpustakaan , baik perpustakaan lembaga formal, maupun perpustakaan pribadi.

    Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu: relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah yang justru menggunakan bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Kelengkapan, berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca. Kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang dibaca, maka makin mutakhir teori yang disajikan.

    Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama persis dengan keadaan yang diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hal – hal yang sama tersebut  adalah: permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis, dan kesimpulan.
    Misal penelitian yang lalu, melakukan penelitian tentang penjualan sepeda motor di Jawa Timur dan peneliti berikutnya, melakukan penelitian serupa tetapi di Jawa Tengah. Jadi hanya beda lokasi. Oleh karena itu peneliti kedua ini dapat menggunakan referensi hasil penelitian yang pertama.

    BalasHapus
  2. NAMA : Teddy Andarwadi Sudarmaji
    NIM : 12153890
    KELAS: 12.4D.25

    2.Kerangka Berfikir:
    a. Menetapkan variabel yang diteliti.
    Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berpikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan terlebih dulu variabel penelitiannya. b. Membaca buku hasil penelitian (HP).
    Setelah variabel ditentukan , maka langkah berikutnya adalah membaca buku – buku dan hasil penelitian yang relevan. Buku – buku yang dibaca dapat berbentuk teks, ensiklopedia, dan kamus. Hasil penelitian yang dapat dibaca adalah: laporan penelitian, journal ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi.
    c. Deskripsi teori dan hasil penelitian (HP).
    Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori – teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori berisi tentang definisi  terhadap masing –masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain.
    d. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian
    Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori – teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan mengkaji apakah teori – teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul – betul  sesuai dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori – teori yang berasal dari luar tidak sesuai dengan kondisi di dalam negeri.
    e. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian.
    Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparitif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
    f. Sintesa kesimpulan
    Melalui analisis kritis dan komparatif thdp teori-teori dan hasil penelitian yg relevan dgn semua variabel yg diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dgn variabel yang lain akan mengahasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    g. Kerangka Berpikir
    Setelah sintesa atau kesimpulan sementara dapat dirumuskan maka selanjutnya dapat disusun kerangka berpikir. Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir yang asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu; Jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi. Jika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka iklim kerja sekolah akan baik. Jika kebijakan pendidikan dilaksanakan secara baik dan konsisten, maka kualitas SDM di Indonesia akan meningkat pada gradasi yang tinggi.
    h. Hipotesis
    Berdasarkan kerangka berpikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Bila kerangka berpikir berbunyi ”jika guru kompeten, maka hasil belajar akan tinggi”, maka hipotesisnya berbunyi ”ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru dengan hasil belajar”. Bila kerangka berpikir berbunyi karena lembaga pendidikan A menggunakan teknologi pembelajaran yang tinggi, maka kualitas hasil belajar akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga pendidikan B yang teknologi pembelajarannya rendah. Hipotesisnya akan berbunyi: ”Terdapat perbedaan kualitas hasil belajar yang signifikan antara lembaga pendidikan A dan B, atau hasil belajar lembaga pendidikan A lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga pendidikan B”

    BalasHapus
  3. NAMA : Teddy Andarwadi Sudarmaji
    NIM : 12153890
    KELAS: 12.4D.25

    3.Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban itu baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus mempunyai hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat menemukan hipotesis. Hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    Hipotesis yang diuraikan di atas adalah hipotesis penelitian. Disamping itu ada yang dinamakan hipotesis statistik. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dalam proses penelitiannya bekerja dengan sampel. Jadi, jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
    Contoh:
    Pada penelitian yang dilakukan terhadap seluruh populasi, maka muncul hipotesis penelitian tetapi tidak memiliki hipotesis statistik.

    Di depan telah diuraikan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang didasarkan pada teori-teori yang relevan, hipotesis ini, yang akan diuji dinamakan hipotesis kerja, sedangkan hipotesis lawannya, yaitu hipotesis yang dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya, dinamakan hipotesis nol (nihil).

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nama : Ahmad Hafidz
    Nim : 12152393
    Kelas :12.4D.25

    1. Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Contoh permasalahan penelitian yang tergolong penelitian deskriptif seperti :
    “Bagaimanakah gambaran kebiaasaan membaca di kalangan mahasiswa ?”,
    “ Bagaimanakah gambarn jumlah putus sekolah di tingkat sekolah dasar ?”,
    “Bagaimanakah gambaran pelaksanaan sistem kredit semester di perguruan tinggi ?”.


    2. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

    misal dalam pengelolaan sekolah sma c, memiliki kontek, input, proses, produk kemduian dievaluasidan dilanjutkan perbaikan / rekomendasi.

    3. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  6. Nama : Andhika Yulipurnomo
    Nim : 12150321
    Kelas :12.4C.25

    1.Deskriptif Teori : tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal karena tujuan utama teori belajar adalah memeriksa proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau sebagaimana seseorang belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
    Teori belajar yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memerikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati atau kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai given dan metode yang optimal dtempatkan sebagai variabel yang diamati, atau metode pembelajaran sebagai variabel tergantung.

    BalasHapus
  7. Nama : Andhika Yulipurnomo
    Nim : 12150321
    Kelas :12.4C.25

    2.Kerangka Berpikir : adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan.Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.

    Kerangka berpikir yang meyakinkan hendaklah memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut.
    1. Teori yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yang muktahir.
    2. Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya.

    Penyusunan kerangka berpikir dengan menggunakan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan ini akhirnya melahirkan suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut yang menjadi rumusan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita.

    BalasHapus
  8. Nama : Andhika Yulipurnomo
    Nim : 12150321
    Kelas :12.4C.25


    3.Hipotesis : Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.

    CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

    Setiap orang bisa membuat hipotesis, entah hipotesis dalam penelitian maupun hipotesis untuk hal-hal yang lebih sederhana dalam berbagai gejala di kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan suatu hipotesis yang baik. Menurut Moh. Nazir, setidaknya ada 6 ciri-ciri hipotesis yang baik, yaitu:

    1.Harus menyatakan hubungan
    2.Harus sesuai dengan fakta
    3.Harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan
    4.Harus dapat diuji
    5.Harus sederhana
    6.Harus bisa menerangkan fakta

    Dengan demikian, untuk membuat sebuah hipotesis yang baik, seorang peneliti harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum alam. Selain itu, hipotesis juga harus bisa diuji sebagai langkah verifikasi dalam penelitian.

    BalasHapus
  9. Nama : Syekhan Al Mahrabi
    Nim : 12151908
    Kelas : 12.4C.25
    No Absen : 32
    ---------------------------------------------------------

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?.

    •deskriptif teori
    •kerangka berfikir
    •hipotesis


    Jawab :

    -Teori belajar (Deskriftif) adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.

    -Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

    -Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

    BalasHapus
  10. nama ; syarian
    nim : 12152084
    kelas :12.4c.25
    no absen : 35
    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?.

    •deskriptif teori

    jawaban :Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
    Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
    Adapun contohnya yaitu agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku tersebut berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.

    Ada beberapa pendapat teori belajar deskriptif dan preskriptif menurut :
    1. Menurut Bruner
    Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
    2. Menurut Reigeluth
    Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk memberikan hasil.

    Pembedaan teori belajar (deskriptif) dan pembelajaran (preskriptif) dikembangkan oleh Bruner, lebih lanjut oleh Reigeluth (1983), Gropper (1983), dan Landa (1983).
    Menurut Reigeluth (Degeng, 1990) teori-teori dan prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan memberikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati. Dengan kata lain kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung.

    Sebaliknya dalam teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif menempatkan kondisi dan hasil sebagai givens sedangkan metode yang optimal ditetapkan sebagai variabel yang bisa diamati. Jadi metode pembelajaran sebagai variabel tergantung. Menurut Reigeluth bahwa Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free (Budiningsih, 2005: 11). Artinya teori pembelajaran preskriptif adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memerikan hasil.
    Bruner (Budiningsih, 2005: 11) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah perspektif dan teori belajar adalah deskriptif. Perspektif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variable yang dispesifikasikan dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable tergantung. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya variable yang diamati dalam mengembangkan teori belajar yang perspektif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam pengembangan teori pem,belajaran deskriptif, variable yang diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi. Dengan kata lain teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologi dalam diri siswa.

    BalasHapus
  11. #kerangka berfikir

    jawaban: Suriasumantri, 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan ilmuwan, adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun suatu berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    A. Definisi Kerangka Pikir
    Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.”
    Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen, bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel tersebut tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir.
    Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka berpikir. Kerangka berpikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis Penelitian Kuantatif. Untuk Penelitian Kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Sedangkan untuk Penelitian Tindakan Kelas kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis.
    Kerangka berpikir menerangkan :
    1. Mengapa penelitian dilakukan?
    2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
    3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
    4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?

    BalasHapus
  12. hipotesis

    jawaban :Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.

    BalasHapus
  13. Nama :EKA DESI WAHYUNI
    NIM : 12151455
    NO.Abs: 21
    Kelas :12.4D.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?

    * deskriptif teori

    Deskripsi Teori Dalam Suatu Penelitian Merupakan Uraian Sistematis Tentang Teori (Bukan Sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang di teliti.Berapa jumlah kelompok teri yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan,akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
    Contoh: Bagaimana gambaran berbica Bahasa Korea ?
    Bagaimanakah Gambaran mengerjakan pelajaran Matematika?

    * kerangka berfikir

    Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.

    Contoh :
    yang akan diteliti adalah masalah Prestasi belajar dalam hubungannya dengan Gaya Belajar, maka penyajiannya dimulai dari Prestasi belajar lalu dikaitkan dengan teori Belajar Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori atau penelitian terdahulu yang dilakukan seorang pakar/peneliti atau lebih yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya. Pada bagian akhir kerangka berpikir umumnya disajikan hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi dengan bagan yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian.

    * hipotesis

    hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.







    BalasHapus
  14. Nama : Selly Trisnawati
    Kelas : 12.4C.25
    NIM : 12151525

    Tema : PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KEBUN SEKOLAH UNTUK ILMU PENGETAHUAN ALAM

    Deskriptif teori
    Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

    Sedangkan menurut sumiati dan asra dalam bukunya yang yang berjudul metode pembelajaran mengatakan bahwa " media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perhatian siswa, dan dapat mendorong proses belajar siswa".

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupak bagian dari ilmu pemgetahuan atas sains berasal dari bahasa latin (scientia : pengetahuan atau mengetahui). Sains dalam pengertian sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan difahami. Pengertian IPA adalah berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam disekolah diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya.

    Media Pembelajaran Ada beberapa perbedaan antara rumah dan sekolah baik dari segi suasana, tanggung jawab, maupun kebebasan dan pergaulan. Perbedaan sekolah sebagai tempat belajar mengajar memiliki kebebasan dan kenyaman dalam menyerap setiap ilmu yang diberikan, kelebihan itu dilihat dari sudut-susut suasana, tanggung jawab, kebebasan, pergaulan.Hal-hal tersebut diatas, memperlihatkan perbedaan antara sekolah dan rumah, rumah ialah lingkungan pendidikan anak bukan diperoleh dari pengalaman, akan tetapi merupakn naluri tiap-tiap manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajar diluar kelas adalah sesuatu yang dapat di gunakn sebagia alat untuk menyalurkan pesan-pesan pengajarn misalnya sebidang tanah yang di tanami pohon-pohon dan sebagainya di suatu lembaga pendidikan atau sekolah menurut tingkatannya.

    Kerangka berfikir
    Seseorang guru tidak cukup hanya mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menjadikan siswa mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan , tetapi juga harus mampuh memiliki kemampuan atau pengetahuan tentang penggunaan media pembelajaran kebun sekolah memilih dan menggunakan media itu dengan baik agar kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang di harapkan.
    Media pembelajaran kebun sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetehuan Alam sehingga memunculkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Hal ini terjadi karena media pembelajaran kebun sekolah sangat menyenangkan untuk di lakukan dan media pembelajarn kebun sekolah memiliki unsur kompetensi, selain itu media pembelajaran kebun sekolah juga dapat menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan menarik perhatian dan membekas sebab media pembelajaran kebun sekolah dapat merangsang minat dan perhatian siswa.

    Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji. Berdasarkan teori dan kerangka berfikir di atas, maka penulis mengajukan hipotesis bahwa terhadap hubungan yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran kebun sekolah dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam agar Siswa dapat mengetahui langsung dengan terjun langsung ke kebun untuk belajar mengamati dan mengetahuin tentang lingkungan sekitar. Hubungan antara penggunaan media pembelajaran kebun sekolah dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

    BalasHapus
  15. NAMA : Imam Hertanto
    NIM : 12150913
    KELAS: 12.4D.25
    *deskriptif teori
    Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
    contoh teori deskriptif yaitu :
    Jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik.
    Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
    Adapun contoh nya yaitu:
    Agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku tersebut berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.

    *kerangka berfikir
    Kerangka berpikir adalah rumusan-rumusan yang dibuat berdasarkan proses berpikir deduktif dalam rangka menghasilkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang baru yang memudahkan seorang peneliti merumuskan hipotesis penelitiannya. Berdasarkan rumusan itu seorang peneliti dapat dengan mudah merumuskan hipotesis penelitian yang akan di uji di lapangan untuk mendapatkan rumusan tersebut diambil dari analisis berbagai buku dan sumber bacaan yang lain.

    *Hipotesis
    Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
    Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.
    MACAM HIPOTESIS
    1. Hipotesis Deskriptif
    2. Hipotesis Komparatif
    3. Hipotesis Asosisatif

    BalasHapus
  16. Nama :Nur Husnina Hasyyati
    Nim :11150331
    Kelas :11.4A.25

    -)Deskriptif Teori
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi. Variable-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variable yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.

    -)Kerangka Berpikir
    Kerangka Berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang terpenting.sebagai dasar bagi argumentasi dalam merumuskan hipotesis.harus analitis,sistematis dan menggunakan teori yang relevan.Karangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah didekripsikan.Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,selanjutnya dinalisi secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang teliti.Sintensi tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    -)Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimmana rumusan masalah peneltian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan beru pada teori yang relevan,beum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunaka pendekatan kuantitatif.Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  17. Nama : Rahmawati
    Nim : 11150936
    Kelas : 11.4A.25
    a. deskriptif teori
    Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya
    Contoh Deskripsi Teori Dalam Suatu LaporanPenelitian
    Pengaruh Televisi terhadap Perkembangan Anak teori efek media maka terdapat teori Belajar, dimana seseorang itu belejar melakukan sesuatu dari media.Seorang anak bisa dengan fasihnya menirukan ucapan atau lagu-lagu yang di dengarnya di televisi. Mereka pun dengan segala kepolosan dan keluguannya sering pula menirukan segala gerak dan tingkah laku tokoh idolanyadi televisi. Dengan demikian tidaklah mustahil jika anak-anak pun akan menirukan kenakalan Sinchan dengan segala kekurang ajarannya. Orang tua juga harus jeli dalam melihat program-program acara televise yang ditonton oleh anak. Apakah cocok dengan usianya ? apakah bersifat mendidik atau justru malah merusak moral si anak?

    b. kerangka berfikir
    Kerangka pemikiran merupakan suatu bentuk Proses dari keseluruhan dari proses penelitian dimana Kerangka pemikiran harus menerangkan: 1. Mengapa penelitian dilakukan ? Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan. seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang, membantah atau membenarkan hasil penelitian sebeumnya, menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada. 2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ? Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarute (studi pustaka), studi kasus dan lain sebagainya. 3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut? Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang sebelumnya tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak semuanya apa yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya. 4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ? Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa penelitian itu dilakukan”? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang kontropersi di kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turun-temurun. Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi banyak kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.

    c. Hipotesis
    Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam penelitiannya, yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukannya. Penelitian kuantitatif pasti membutuhkan hipotesa penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif belum tentu mempunyai hipotesa penelitian. Kalaupun ada, dalam penelitian kualitatif, hipotesa yang dibuat adalah hipotesa tentative atau disebut juga dengan hipotesa kira-kira.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. NAMA : PUJI LESTARI
    NIM : 12153491
    KELAS : 12.4C.25
    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    a. Deskripsi teori
    Deskripsi teori suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti,melalui pendefinian,dan uaraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
    b. Kerangka berfikir
    Karena berfikir merupakan konseptual bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting,maka kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
    c. Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah dalam penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori ang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif tidak dirumuskan hipotesis,tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.

    BalasHapus
  22. Nama : Christin
    NIM : 11151052
    Kelas : 11.4A.25

    1.Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    a.Deskripsi Teori
    Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu.
    b.Kerangka Berfikir
    kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    c.Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  24. NAMA : YUNIAR SUPATIAH
    KELAS : 12.4C.25
    NIM : 12151177
    1. Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    •deskriptif teori
    •kerangka berfikir
    •hipotesis

    Jawab :

    A. Teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif menempatkan variable kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens dan menempatkan hasil belajar sebagai varibael yang diamati. Dengan kata lain, kondisi dan metode pembelajaran sebagai variable bebas dan hasil pembelajaran sebagai variable tergantung
    Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut ;
    1.Tetapkan nama variable yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
    2.Cari sumber bacaan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti
    3.Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
    4.Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antaa satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
    5.Baca selouruh isi topic buku, analisa, renungkan dan buat rumusan dengan bahasa sendiri.
    6.Deskripsikan teori-teori yang telah dibacadari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.

    B. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas dua variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999).

    C. Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitan, dimana rumusan masalah peneliitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data.

    BalasHapus
  25. ONAR PUTRA
    13.4C.25
    13150054

    coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?

    -deskriptif Teori adalah teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori. Tujuan utamanya adalah menjelaskan sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif  karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.  Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.  Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.

    -kerangka berfikir
    Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan peda kerangka berpikir  

    -hipotesis
    sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.

    BalasHapus
  26. NAMA : AVERLINA HANDAYANI
    KELAS : 12.4c.25
    NIM : 12155007
    TEMA : KEPRIBADIAN SEORANG ANAK BERDASARKAN SOSIALISASI

    LANDASAN TEORI
    1. Deskriptif Teori
    Pengertian kepribadian berdasarkan para ahli:
    M.A.W Brower, Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
    Koentjaningrat, Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
    Theodore R. Newcomb, Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
    Yinger, Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
    Roucek dan Warren, Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang.
    Pengertian sosialisasi berdasarkan para ahli:
    Charlotte Buhler, Definisi Sosialiasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
    Koentjaningrat, Sosialisasi adalah seluruh proses dimana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan dan menyesuaikan diri dengan individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.
    Irvin L. Child, Sosialisasi adalah segenap proses yang menuntut individu mengembangkan potensi tingkah laku aktualnya yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi kebiasaan serta sesuai dengan standar dari kelompoknya.
    Tujuan dari sosialisasi
    1. Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang.
    2. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien.
    3. Mengetahui hal yang baik dan buruk dalam masyarakat.
    4. Menanamkan nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat

    2. Kerangka Berpikir
    Pada dasarnya seorang anak akan melewati masa interaksi pertama kali dalam lingkungan keluarganya kemudian setelah bertambah usia dan perkembangan fisik dan pola pikir kemampuan interaksi seorang anak akan bertambah ke lingkungan sosialnya. Hal itu yang mempengaruhi kepribadian seorang anak. Namun ada beberap ahli menyatakan, seperti menurut Alferd Adler kepribadian dipengaruhi oleh posisi kelahiran dalam keluarga, situasi sosial dan pengasuhan sebagai fungsi dari perluasan perbedaan usia antara saudara kandung. Dalam pandangan Adler, perbedaan lingkungan rumah akan memberikan pengaruh kepada perbedaan kepribadian setiap individu. Menurut Allport, meskipun faktor genetik merupakan dasar kepribadian, tetapi lingkungan sosial yang membentuk bahan dasar tersebut menjadi produk akhir. Cattel berpendapat bahwa hereditas adalah faktor penting pembentuk kepribadian, tetapi faktor lingkungan yang pada akhirnya memberikan pengaruh dalam perluasan kepribadian.

    3. Hipotesis
    Berdasarkan teori yang sudah dipaparkan oleh para ahli. Kepribadian anak berdasarkan sosialisasinya sangat berpengaruh besar. Walaupun ada unsur genetik yang diturunkan oleh orang tua namun konsep itu lebih diperjelas bagaimana suatu interaksi sosial yang bertambah kelingkungan sekitarnya. Jadi dalam arti bahwa nilai genetik berpengaruh dan berkembang menjadi kepribadian seseorang yang mutlak ketika dia beradaptasi dilingkungan sosialnya. Itupula yang menjadi masalah dasar apabila seorang anak salah bergaul maka kemungkinan besar seorang anak akan mengalami kepribadian yang buruk. Contoh masih kecil sudah menghisap rokok/ mengonsumsi narkoba. Hal ini disebabkan bukan hanya karena faktor keluarga yang mungkin dari Bapak/ keluarga lainnya yang merokok. Bisa saja berdampak saat dia melihat sosialisasi nya tanpa menyaring dengan benar.
    Jadi kepribadian anak akan berdampak bilamana dalam sosialisasinya peran orang tua sebagai interan dalam dapat menguasai dan memelihara pola pikir anak agar terdisiplin dan beretika moral dalam menyaring nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat serta menyaring perkembangan pesat dilingkungan sosialnya.

    BalasHapus
  27. NAMA : MUHAMMAD JAINAL
    KELAS : 12.4C.25
    NIM : 12151092
    ..............................
    TEMA :GEO POLITIK INDONESIA

    Deskripsi TEORI :

    Geopolitik, dari bahasa Yunani Geo (bumi) dan Politik (politik), secara luas merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional dalam variabel geografi.
    Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian Negara tidak saja di arikan sebagai wilayah, tetapi di artikan lebih luas, yaitu sebagai intitusi. Prasarat Negara sebagai initusi menurut
    Prof. DR. Sri Soemantri (Dikti, 2001 : 36) secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu Negara di samping warga Negara juga meliputi bukan warga Negara. Agar Negara mencapai tujuan nasioal aman dan sejahtera (Pembukaan UUD’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga Negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga jati dirinya di tengah arus globalisasi.
    Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.

    #KERANGKA BERFIKIR :

    Dalam system kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan nasional Indonesia yang urutannya sebagai berikut :
    1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa, dan dasar negara.
    2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
    3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
    4. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan Negara Indonesia.
    5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pebangunan nasional.
    Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional, sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN- masa ORBA- yang dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya. Doktrin dasar adalah himpunan prinsip atau teori yang diajarkan, dianjurkan dan diterima sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan, serta dalam usaha mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang timbul dari pemikiran yang bersifat falsafah.

    #HIPOTESIS :

    pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
    Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
    “Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu”.

    BalasHapus
  28. NAMA :DANIEL IMANUEL
    KELAS:12.4C.25
    NIM:12151952
    Judul : Analisis kepemilikan senjata Nuklir Korea Utara

    1.Destkriftif teori
    Dalam bukunya yang berjudul Politic Among Nation, Morgenthau mencetuskan konsep Kepentingan Nasional. Kepentingan Nasional (National Interest) adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan kebutuhan bangsa/negara atau sehubungan dengan hal yang dicita-citakan. Dalam hal ini kepentingan nasional yang relatif tetap dan sama diantara semua negara/bangsa adalah keamanan (mencakup kelangsungan hidup rakyatnya dan kebutuhan wilayah) serta kesejahteraan. Kedua hal pokok ini yaitu keamanan (Security) dari kesejahteraan (Prosperity). Kepentingan nasional diidentikkan dengan dengan “tujuan nasional”. Contohnya kepentingan pembangunan ekonomi, kepentingan pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau kepentingan mengundang investasi asing untuk mempercepat laju industrialisasi.
    Kepentingan nasional sering dijadikan tolok ukur atau kriteria pokok bagi para pengambil keputusan (decision makers) masing-masing negara sebelum merumuskan dan menetapkan sikap atau tindakan. Bahkan setiap langkah kebijakan luar negeri (Foreign Policy) perlu dilandaskan kepada kepentingan nasional dan diarahkan untuk mencapai serta melindungi apa yang dikategorikan atau ditetapkan sebagai ”Kepentingan Nasional”.

    2.kerangka berfikir
    Dimulai pada saat perang dingin antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat yang akhirnya merebak sampai ke semenanjung Korea hingga sampai saat ini. Pada tahun 1965, Uni Soviet membantu Korea Utara untuk membuat reactor nuklir di Yongbyeon yang berjarak sekitar 90 kilometer di utara ibu kota Pyongyang yang kemudian disusul dengan pembangunan reactor nuklir kedua pada tahun 1970. Kemudian di tahun 1985 Korea Utara menandatangani Perjanjian Proliferasi Nuklir mengenai pelucutan senjata nuklir. Setelah dibubarkannya Uni Soviet, Korea Utara bersedia untuk dipantau oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan berbuah penolakan Korea Utara terhadap penyelidikan Badan Tenaga Atom Internasional di fasilitas nuklir di Yongbyeon. Pada akhirnya Korea Utara setuju untuk menutup fasilitas nuklirnya dengan syarat Korea Utara akan mendapatkan bantuan minyak solar sebagai ganti rugi dari penutupan fasilitas nuklir Korea Utara.
    Pada tahun 2001, Badan Tenaga Atom Internasional menuduh Korea Utara bahwa Korea Utara memiliki senjata nuklir. Setahun setelahnya, hal ini kemudian diakui oleh Korea Utara kalau Korea Utara tengah mengembangkan senjata nuklir yang kemudian dibalas Amerika Serikat dengan pemberhentian pasokan minyak solar. Pemberhentian pasokan minyak solar ini membuat Korea Utara mulai mengaktifkan fasilitas nuklirnya di Yongbyeon dan juga mengusir orang-orang dari Badan Tenaga Atom Internasional dan disusul dengan keluarnya Korea Utara dari Perjanjian Proliferasi Nuklir pada tahun 2003. Terkait masalah ini, diadakan Perundingan Enam Negara yang bertujuan untuk menyelesaikan kasus keamanan karena nuklir Korea Utara. Pada 9 Oktober 2006, Korea Utara berhasil melakukan uji coba nuklir pertamanya yang mengakibatkan dijatuhkannya sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa berupa Resolusi Dewan Keamanan PBB 1718 yang melarang Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir dan balistik di masa depan, sanksi ini tidak dipatuhi oleh Korea Utara karena pada tahun 2009 dan 2013, Korea Utara berhasil melakukan uji coba senjata nuklir lagi. Bahkan pada awal tahun 2016, Korea Utara mengklaim bahwa Korea Utara telah berhasil menguji coba bom hidrogennya yang jelas-jelas telah melanggar sanksi yang PBB telah berikan kepada Korea Utara.

    3.Hipotesis
    Berdasarkan teori yang saya paparkan, bahwa korea utara memiliki Bom Nuklir untuk kepentingan nasional yaitu untuk melindungi negara sendiri dari ancaman external.

    BalasHapus
  29. Nama : Yuliani
    NIM : 12154210
    Kelas : 12.4C.25
    Pengertian Teori
    Salah satu ciri penelitian ilmiah adalah adanya landasan teoritis di dalamnya. Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Ada beberapa ahli yang merumuskan definisi teori, di antaranya adalah sebagai berikut:
    • Menurut Neumen (2003), teori adalah seperangkat konstruk (konsep) , definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
    • Menurut Wiliam Wiersma (1986), teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.
    • Menurut Cooper dan Schindler (2003), teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
    • Menurut Sitirahayu Haditono (1999), suatu teori akan memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.

    Deskripsi Teori
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Kerangka Berpikir
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    Sugiyono (2012) memaparkan proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut:
    1. Menetapkan variabel yang akan diteliti
    2. Membaca buku dan hasil penelitian
    3. Deskripsi teori dan hasil penelitian
    4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    6. Sintesa kesimpulan
    7. Kerangka berpikir
    8. Hipotesis

    BalasHapus
  30. Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
    Pengertian hipotesis seperti telah dikemukakan di atas adalah hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian perlu dibedakan dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
    Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.
    Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternative (hipotesis alternative tidak sama dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak, maka diperlukan hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistic deskriptif.
    Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Yang diuji hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik parameter. Parameter adalah ukuran-ukuran yang berkenaan dengan populasi; sedangkan statistik adalah ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel.

    BalasHapus
  31. Nama : David Sinatra
    NIM : 12152016
    Kelas : 12.4D.25

    Deskripsi Teori

    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakart atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang teliti. Beberapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan / dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variable yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variable independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenan dengan tiga variable independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin banyak variable yang diteliti, maka semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.

    Deskripsi teori paling tidak berisitentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, danuraian yanglengkap dan mendalam dariberbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan predeksi terhadap hubungan antara variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak. variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variable yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.

    Untuk menguasai teori, maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian, maka peneliti harus rajin membaca. Orang harus membaca dan membaca, dan menelaah yang dibaca itu setuntas mungkin agar ia dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-langkah berikutnya. Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan dan dipupuk (Sumadi Suryabrata, 1996).

    Untuk membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber-sumber bacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil-hasil penelitian. Bila peneliti tidak memiliki sumber-sumber bacaan sendiri, maka dapat melihat di perpustakaan, baik perpustakaan lembaga formal, maupun perpustakaan pribadi.

    Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga criteria, yaitu relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penilitian ini justru menggunakan sumber-sumber bacaan lama).Relevansi berkenan dengan kecocokan antara variabelyang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teori.

    Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hasil penelitian yang relevan dengan apa yang diteliti dapat dilihat dari: permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis, dan kesimpulan. Misalnya peneliti yang terdahulu, melakukan penelitiantentang tingkat penjualan jenis kendaraan bermotor di Jawa Timur, dan peneliti berikutnya menelirti di Jawa Barat. Jadi hanya berbeda lokasi saja. Peneliti yang kedua ini dapat mengunakan referensi hasil penelitian yang pertama.

    BalasHapus
  32. Kerangka Berfikir

    Uma sekarang dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigm penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigm penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.

    Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999).

    Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir. Langkah-langkah dalam menyusun kerangka pemikiran yang selanjutnya membuahkan hipotesis ditunjukkan pada gambar 3.1.

    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahn. (Suriasumantri, 1986). Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    BalasHapus

  33. Hipotesis

    Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketika dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yg bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric.

    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian sepeerti telah dikemukakan di atas. Selanjutnya hipotesis statistic itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.

    Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawanya adalah hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disususn berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalanya.
    Contoh Hipotesis Penelitiannya:

    Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis deskriptif).
    Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat petani dan nelanyan (dalam populasi itu/hipotesis komparatif).
    Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi itu/hipotesis assosiatif).



    BalasHapus
  34. Nama : Siska Fitriyanti
    Nim : 11150651
    Kelas : 11.4A.25

    1. coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    ● deskriptif teori
    Jawab: Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    ● kerangka berfikir
    Jawab: Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    Sugiyono (2012) memaparkan proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut:
    1. Menetapkan variabel yang akan diteliti
    2. Membaca buku dan hasil penelitian
    3. Deskripsi teori dan hasil penelitian
    4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    6. Sintesa kesimpulan
    7. Kerangka berpikir
    8. Hipotesis

    ● hipotesis
    Jawab:Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

    BalasHapus
  35. Nama : wulan ayu katantri
    Kelas : 12.4C.25
    Nim : 12150228
    No absen : 10

    PENGOLAHAN ANALISIS DATA

    1. DESKRIPTIF TEORI
    Teori merupakan konsep yang digunakan untuk mengungkapkan perilaku dalam sebuah organisasi penelitian. Teori berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau untuk menyususn hipotesis dalam penelitian.

    2. Kerangka berfikir
    Kerangka berfikir merupakan pola dalam menyusun kerangka/konsep yang digunakan untuk melakukan penelitian. Berdasarkan teori yang telah disusun sebelumnya, lalu digunakan dan dihubungkan dengan konsep berfikir dan didapat sebuah hipotesis.

    3. Hipotesis
    Hipotesis adalah sebuah pendapat atau hasil rumusan jawaban dari sebuah penelitian yang bersifat sementara. Dikatakan sementara karena hanya didapat dari teori yang relevan (dugaan sementara).

    BalasHapus
  36. NAMA : TUTI SUHALIAH
    NIM : 12153106
    KELAS : 12.4C.25

    coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    1.deskriptif teori
    adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional atau hubungan fungsional dianata hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. dengan menyelam jauh kedalam deskripsi teori, akan di ketahui kekuatan dan kelemahan suatu teori.

    2.kerangka berfikir
    adalah narasi(uraian) atau pernyataan(proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. kerangka berfikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif,sangat menentukan kejelasan dan validasi proses penelitian secara keseluruhan.

    3. hipotesis
    merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris, hipotesis menyatakan hubungan apa yang dicari atau ingin dipelajari, keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. oleh karena itu perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian.

    BalasHapus
  37. Nama : Ismi Cholidah
    Nim : 11150973
    Kelas: 11.4A.25

    1.coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis?
    * Deskriptif Teori
    Jawab: Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti,suatu deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi,Variabel-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik,baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian.

    * Kerangka Berfikir
    Jawab: kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah dididentifikasi sebagai masalah yang penting.Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.Kerangka berfikir dalam suatu penelitian dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.Apabila penelitian hanya membahas dua variabel atau lebih secara mandiri,maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel,juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

    * Hipotesis
    Jawab: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitan,dimana rumusan masalah peneliitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,belum jawaban yang empirik dengan data.

    BalasHapus
  38. Indriyani
    11.4A.25
    11150875
    No.absen 5

    1.Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?

    A.Deskriptif teori
    Jawab : Dalam penelitian, deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.Diskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendifnisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    B.Kerangka berfikir
    Jawab : Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.Peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan

    C.Hipotesis
    Jawab : Hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian kuantitatif.Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis,tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.

    BalasHapus
  39. Nama : Dzulfahmi Azizah
    Nim : 12155301
    Kelas : 12.4C.25
    1.1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    A. Deskriptif teori
    B. Kerangka berfikir
    C. Hipotesis
    Jawaban:
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan variabel independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang dikemukakan.
    Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
    1.Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
    2. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
    3.Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.
    4.Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
    5. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
    6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
    B. Kerangka berfikir .
    Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti
    Krangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan.
    Kiteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    C. hipotesis
    Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  40. MITA SAFITRI
    12.4C.25
    12152061

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis

    JAWAB:

    Deskripsi Teori
    ------------------
    merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Kerangka Berpikir
    --------------------
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

    Hipotesis
    -----------------
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    hipotesis Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.

    BalasHapus
  41. Nama: Ani Ariani
    NIM: 12154057
    Kelas: 12.4C.25
    No. Apsen: 50

    Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    1. Deskriptif Teori
    2. Kerangka Berfikir
    3. Hipotesis
    Jawab:
    1. Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, suatu deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi, Variabel-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus rajin membaca, untuk membaca dengan secara benar, baik berbentuk buku-buku, teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet dan lain-lain.


    2. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    3. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah. penelitian, belum jawaban yang empirik. Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  42. Nama: Ragil Cahyono
    NIM: 12152727
    Kelas: 12.4C.25

    1. Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • Deskriptif Teori
    • Kerangka Berfikir
    • Hipotesis

    Jawab:
    • Deskripsi teori : uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dipendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadaplingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadihubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.lebih jelas dan terarah.  Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tigaSumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria yaitu relevansi, kelengkapan dankriteria yaitu relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran.kemutakhiran.
    • Kerangka berfikir : model konseptualKerangka berfikir : model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telahdengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.diidentifikasi sebagai masalah yang penting.  Kerangka berfikir yang baik akanKerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antarmenjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti.variabel yang diteliti.
    • hipotesis adalah penelitianPenelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  43. Nama : Yanuar Nazam
    Kelas : 12.4C.25
    Nim : 12151408

    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis?
    * deskriptif teori
    * kerangka berfikir
    * hipotesis

    DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN DI SEKOLAH
    A. Deskripsi Teori
    1. Kompetensi Profesional Guru
    Menurut Muhibbin Syah didalam bukunya yang berjudul (Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung) "kompetensi" adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Muhibbin Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru yang berkompenten dan profesional adalah guru piawi dalam melaksanakan profesinya.

    B. Kerangka Berfikir
    1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kompetensi Profesional Guru
    Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakan bawahan dalam suatu organisasi atau lembaga skolah guna tercapainya tujuan sekolah, sedangkan kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dasar seorang guru dalam melaksanakan
    tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi, baik sebagai pengajar, pembimbing, maupun administrator yang dilaksanakan secara bertanggung jawab dan layak.

    Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperdayakan komponen-komponen yang ada di sekolah dan guru
    merupakan salah satu komponen sekolah yang memegang peranan penting dalam menentukan mutu pendidikan sekolah. Maka guru dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja dan profesionalisme seorang guru sangatlah besar.
    Mengingat dengan kepemimpinan yang baik, kepala sekolah diharapkan mempengaruhi dan menggerakkan para guru guna meningkatkan kompetensi profesionalnya. Maka dari itu sejalan dengan kerangka berfikir tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau korelasi positif antara kepemimpinan
    kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru.

    2. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru.
    Kepala sekolah dan guru merupakan komponen-komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
    Dalam organisasi sekolah, hubungan kepala sekolah dengan guru merupakan hubungan antara atasan atau pemimpin dengan bawahan. Untuk itu agar tercapainya mutu pendidikan yang optimal diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan guru.

    Dalam organisasi sekolah, kepala sekolah dituntut menampilkan suatu kepemimpinan yang mampu menciptakan suasana yang kondusif, sedangkan para guru dituntut memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya.

    C. Hipotesis
    Berdasarkan kerangka berfikir yang telah ditetapkan, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut;
    * Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah
    dengan kompetensi profesional guru.
    * Terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan Kepala Sekolah
    dan Sikap Guru terhadap Pekerjaan dengan kompetensi
    profesional guru.

    BalasHapus
  44. Nama : Novi Pratiwi
    Kelas : 12.4C.25
    NIM : 12153328

    Tema : Teknologi Informasi

    A. Deskripsi Teori :

    TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa pemrograman, dan data konstruksi.
    Menurut Brown , DeHayes , Hoffer dan Perkins mereka mendefinisikan Teknologi Informasi adalah kombinasi dari teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses dan menyimpan teknologi komunikasi informasu untuk melaksanakan distribusi informasi.

    B. Kerangka berfikir

    Dalam sitem kehidupan teknologi informasi itu sangat penting ,
    Karena pengaruh ekonomi internasional ( globalisasi ) dan meningkatnya kompleksitas dari tugas management.

    Selain itu , teknologi informasi memiliki beberapa fungsi , yaitu
    - sebagai pengolah atau memproses data masukan yang di terima untuk menjadi informasi
    - sebagai penyimpan atau perekam data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan
    - sebagai transmisi untuk mengirim data atau informasi melalu jatingan komputer
    - dsb.

    Dan tujuan Teknologi Informasi adalah untuk menyelesaikan masalah , meningkatkan kreativitas , membuka efisien dan meningkatkan efektivitas.

    C. Hipotesis

    Teknologi Informasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi kalangan anak - anak.
    Dampak positif : mereka mengikuti perkembangan di dunia dan tidak menjadi gaptek.
    Dampak negatif : banyak situs - situs yang terlarang bagi anak di bawah umur dapat ia akses dengan mudah , sehingga anak - anak banyak dewasa sebelum waktunya

    BalasHapus
  45. Nama : YULI IRVIANA
    Kelas : 12.4C.25
    NIM : 12153119


    1. Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • Deskriptif Teori
    • Kerangka Berfikir
    • Hipotesis

    A. Deskriptif Teori

    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variable yang diteliti.

    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

    B.Kerangka Berfikir

    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    C.Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

    BalasHapus
  46. Nama : Dini Hidayati Yusup
    Kelas : 12.4C.25
    NIM : 12151281
    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    - Deskriptif teori
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
    Sebagai contoh : membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca, maka retensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik
    - Kerangka berfikir
    kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    - Hipotesis
    Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric.

    BalasHapus
  47. Nama : Tri Mulyanti
    Nim : 12150135
    Kelas : 12.4D.25

    1. coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    contoh deskriptif teori dari penelitan yang berjudul ‘’BUDIDAYA TANAMAN KELADI SEBAGAI PENGHIAS’’.
     Budidaya : merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya
     Tanaman Keladi : Secara umum keladi memiliki daun seperti mata tombak atau berbentuk seperti hati. Daun keladi tipis dan setiap daun ditopang oleh tangkai daun kecil lunak. Keladi tidak memiliki batang sehingga tangkai daunnya terhubung langsung dengan umbiyang terbenam dalam media tanam
     Penghias : semua jenis tanaman yang bermanfaat untuk menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang maupun akar. Dari penjelasan ini jelas tanaman hias adalah segala tanaman yang di tanam untuk estetika keindahan sehingga jenis jenisnyapun ada beraneka ragam.

    • kerangka berfikir dari judul diatas meliputi;
    1. Definisi
    2. Media Tanam
    3. Perkembangbiakan
    4. Perawatan
    5. Problem pada Keladi
    • hipotesis
    Seperti yang kita ketahui tanaman keladi merupakan tanaman hias berumbi yang memiliki warna dan bentuk daun yang berbeda dengan tanaman lain, selain itu tanaman keladi merupakan tanaman dengan harga yang sangat ekonomis dan sangat mudah untuk dibudidayakan, karena tanaman keladi tidak memerlukan media tanam dan lokasi penanaman yang sulit.

    BalasHapus
  48. NAMA : RISMA APRILIANI
    NIM : 12152885
    KELAS : 12.4C.25
    NO ABSEN : 41

    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis?
    • Deskriptif teori
    •Kerangka berfikir
    •Hipotesis


    JAWABAN:


    • Deskriptif teori
    Adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu.
    Dalam suatu penelitian, deskriptif teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada luasnya masalah dan jumlah variabel yang diteliti.
    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui mendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.


    • Kerangka berfikir
    Yaitu penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berfikir ini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan yang terkait. Kerangka berfikir merupakan suatu argumentasi dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan hipotesis, argumentasi kerangka berfikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis dasarnya.
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir yang baik apabila memuat:
    - Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
    - Harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari
    - Dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
    - Perlu dinyatakan dalam bentuk diagram


    • Hipotesis
    Merupakan jawaban sementara yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukan pengumpulan data.
    Hipotesis dikatakan baik jika sederhana, bisa menerangkan fakta, mempertimbangkan semua fakta yang relevan, masuk akal, berkaitan dengan ilmu serta sesuai dan tumbuh dari hasil pengkajian, serta dapat diuji. Dikatakan serderhana dalam arti dapat diuji secara induktif melalui teknik analisis statistik.
    Data statistik yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan statistik.
    Ho dan Ha dapat diuji dengan statistik chi-kuadrat jika terdapat dua pe-ubah yang terlibat. Dan pe-ubah ini adalah pe-ubah kategori yang pengukurannya menggunakan skala nominal. Masing-masing hipotesis dapat dibedakan sebagai hipotesis sederhana apabila parameter populasi diasumsikan sama dengan bilangan tertentu, sedangkan hipotesis yang dikatakan majemuk apabila terdapat lebih dari satu bilangan terhadap parameter.

    BalasHapus
  49. NAMA : CANDRA WIJAYA
    NIM : 12153507
    KELAS : 12. 4C .25

    TEMA : PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER

    1.Ccoba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?

    DESKRIPTIF TEORI
    Menurut Strickland Patterson seperti dikutip oleh Eva Handriyantini,S.Kom, M.MT (2009:12), ada lima tipe Pembelajaran Berbantuan Komputer (Computer Aided Instruction) yaitu:
    1. Drill & Practice, menyajikan materi pelajaran untuk dipelajari secara berulang.
    2. Tutorial, menyajikan materi yang telah diajarkan atau materi baru yang akan dipelajari.
    3. Simulation, memberi kesempatan untuk menguji kemampuan pada aplikasi nyata dengan menciptakan situasi yang mengikut-sertakan siswa-siswa untuk bertindak pada situasi tersebut. Berdasarkan kriteriakriter ini, maka aplikasi yang dirancang penulis dapat ditentukan sebagaiaplikasi simulation.
    4. Problem Solving, menyajikan masalah-masalah untuk siswa menyelesaikannya berdasarkan kemampuan yang mereka peroleh.
    5. Educational Games, merupakan paket software yang menciptakan kemampuan pada lingkungan permainan yang diberikan sebagai alat bantu untuk memotivasi atau membantu siswa untuk melalui prosedur permainan secara teliti untuk mengembangkan kemampuannya.

    KERANGKA BERFIKIR
    Pembelajaran Berbantuan Komputer berbasis multimedia meliputi tahap-tahap:
    1. Konsep (Concept)

    Dalam tahap ini dilakukan identifikasi perkiraan kebutuhan yang dihasilkan dari tahap pengamatan pada penelitian awal.
    2. Rancangan (Design)

    Dalam tahap ini dibuat desain visual tampilan screen, interface, script atau cerita, storyboard dan struktur navigasi.
    3. Pengumpulan Materi (Collecting Content Material)
    Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti image, animasi , audio dan video berikut pembuatan gambar, grafik, dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.
    4. Perakitan (Assembly)

    Dalam tahap ini dilakukan pembuatan ilustrasi, audio dan video, serta pembuatan alplikasi berdasarkan storyboard dan struktur navigasi yang berasal dari tahap design.Dalam tahap ini juga dilakukan pembuatan program.
    5. Pengujian (Testing)

    Dalam pengembangan multimedia perlu dilakukan testing (uji coba) setelah produksi.
    6. Distribusi (Distribution) Dalam tahap ini dilakukan pembuatan pedoman penggunaan model pembelajaran, kemasan, dan dokumentasi. Melalui (Husni Idris. 2008. Pengembangan multimedia pembelajaran Berbantuan computer).

    HIPOTESIS

    Berdasarkan deskriptif teori dan kerangka berfikir tentang pembelajaran berbantuan computer maka bisa didapat hasil sebagai berikut:

    1. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa.
    2. Meningkatkan motivasi siswa.
    3. Menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa.
    4. Mereduksi penggunaan waktu penyampaian materi.
    5. Dapat mengakomodasi banyak siswa dan menjalankan fungsinya dengan sedikit kesalahan.
    6. Dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
    7. Bersifat tanggap dan bersahabat sehingga siswa belajar tanpa tekanan psikologis.
    8. Materi dapat didesain lebih menarik.
    9. Tingkat kemampuan dan kecepatan belajar dapat dikontrol oleh siswa sehingga siswa dapat belajar dan berprestasi sesuai dengan kemampuannya.
    10. Dapat mendorong guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai komputer.


    BalasHapus
  50. NAMA :KURNIAWAN WUSANTOSO
    NIM :12154921
    KELAS :12.4C.25

    1.coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesisi?

    A.Deskripsi Teori
    Belajar dan Hasil Belajar

    Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
    Belajar adalah istilah yang paling penting dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.
    1 Belajar itu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.
    2 Dalam perspektif Islam, belajar merupakan anjuran bagi setiap individu Muslim-Muslimat dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.
    3 Firman Allah Surat Al-Mujadalah: ayat 11.

    “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
    4 Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.
    5 Belajar itu suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
    6 Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.
    7 Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan.
    8 Menurut Clifford T. Morgan dan Richard A. King “learning is relatively permanent change in behavior tendency is the result of experience or practice”.
    9 (Belajar merupakan perubahan sikap yang relatif tetap yang terjadi sebagaimana sebuah hasil dari pengalaman atau latihan).
    Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.
    10 Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif. Artinya, hasil belajar tidak diperoleh secara tiba-tiba akan tetapi berlangsung melalui proses tahap demi tahap.

    B. Kerangka berfikir : Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yang mempunyai latar belakang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda.24 Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem belajar kelompok yang terstruktur.25 Yang artinya adalah setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif dan saling membantu. Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan ketrampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok.
    David W. Johnson menjelaskan pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
    Cooperative learning is a complex instructional procedure that requires conceptual knowledge.26 (Pembelajaran kooperatif adalah prosedur pembelajaran yang bersifat kompleks yang membutuhkan pengetahuan konseptual).

    Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu peserta didik belajar setiap mata pelajaran, mulai dari ketrampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks.27 Di dalam model pembelajaran kooperatif, peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu belajar satu sama lainnya. Kelompok-kelompok tersebut beranggotakan peserta didik dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah, laki-laki dan perempuan, peserta didik dengan latar belakang suku berbeda yang ada di kelas.
    Jadi, pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar melalui penempatan peserta didik untuk belajar di dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama proses pembelajaran.


    C.Hipotesis
    Di dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.56 Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan metode ceramah materi pokok reaksi reduksi oksidasi.




    BalasHapus
  51. Nama : Anas cholik chanafi
    Nim : 13150683
    Kelas: 13.4c.25

    Soal.
    1.Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    Deskriptif teori
    Kerangka berfikir
    Hipotesis
    Jawaban.

    A.Deskritif teori
    Pengertian Teori
    Salah satu ciri penelitian ilmiah adalah adanya landasan teoritis di dalamnya. Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Ada beberapa ahli yang merumuskan definisi teori, di antaranya adalah sebagai berikut:

    Menurut Neumen (2003), teori adalah seperangkat konstruk (konsep) , definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

    Menurut Wiliam Wiersma (1986), teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.

    Menurut Cooper dan Schindler (2003), teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

    Menurut Sitirahayu Haditono (1999), suatu teori akan memperoleh arti yang penting bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.

    B.Kerangka Berpikir
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    Sugiyono (2012) memaparkan proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut:
    1. Menetapkan variabel yang akan diteliti
    2. Membaca buku dan hasil penelitian
    3. Deskripsi teori dan hasil penelitian
    4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    6. Sintesa kesimpulan
    7. Kerangka berpikir
    8. Hipotesis

    C. Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
    Pengertian hipotesis seperti telah dikemukakan di atas adalah hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian perlu dibedakan dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
    Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.



    BalasHapus
  52. Nama : Agus
    Kelas : 12.4C.25
    Nim : 12156297

    A.Deskriptif Teori adalah teori/penelitian untuk mengumpulkan,menyusun dan meringkas informasi tentang hal yang menjasi fokus penelitian.Deskripsi disini ialah untuk menggambarkan apa yang telah terjadi, atau bagaimana sesuatu terjadi, atau seperti apakah suatu peristiwa, orang atau kejadian itu.
    Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti berikut:
    1.Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
    dipecahkan melalui metode deskriptif.
    2.Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
    3.Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
    4.Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
    5.Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
    6.Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen, mengumpulkan data, dan menganalisis data.
    7.Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
    8.Membuat laporan penelitian

    B.Kerangka Berpikir
    Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan.Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.Di dalam menulis kerangka berpikir, ada tiga kerangka yang perlu dijelaskan, yakni: kerangka teoritis, kerangka konseptual, dan kerangka operasional.

    c,Hipotesis dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara.maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

    BalasHapus
  53. Nama : Halimah Tusadiah
    Kelas : 12.4c.25
    No.absen : 11
    nim : 12150251

    1. Deskripsi teori : dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variable yang diteliti.

    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

    Untuk menguasai teori, maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian, maka peneliti harus rajin membaca. Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan dan dipupuk (sumadi suryabrata, 1996). Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah dan hasil-hasil penelitian. Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga criteria, yaitu relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru menggunakan sumber-sumber bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variable yang diteliti dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teori.

    Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis, hasil penelitian yang relevan dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari: permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis, dan kesimpulan.

    2.kerangka berfikir : Kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permsalahan. Kerangka berfikir disusun berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya.

    Studi kepustakaan digunakan untuk menyusun landasan teori sebagai dasar pemecahan masalah penelitian untuk guna memperluas dan memperdalam pengetahuan untuk mengungkap masalah penelitian.

    3. Hipotesis : Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah deskriptif, komnparatif, dan asosiatif. Oleh karena itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiasi/ hubungan.

    Hipotesis Deskriptif
    Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.

    Hipotesis Komparatif
    Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.

    Hipotesis Asosiatif
    Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

    BalasHapus
  54. Nama : Gita Ratna Cahya
    Kelas : 12.4D.25
    NIM : 12153427
    No Absen : 29

    Tugas 2

    Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis?

    1. Deskriptif Teori :
    adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. Dalam suatu penelitian, deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.


    2. Kerangka Berfikir :
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.

    3. Hipotesis :
    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.

    Terima Kasih.

    BalasHapus
  55. Nama : siti hodijah
    kelas : 124C25
    Nim : 12150081
    no absen : 3
    judul : pendidikan dimasa depan
    deskriptif teori
    Manajemen pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya (Suryosubroto, 2004: 27). Selain itu manajemen pendidikan juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien (Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, 2008: 14). Dari dua pandangan tentang manajemen pendidikan, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
    Masa depan merupakan zaman yang akan datang atau belum terjadi (Poerwadarminta, 1984: 634). Masa depan pendidikan perlu diperhatikan oleh para pendidik. Dimasa yang akan datang, telah terpampang cita-cita dan harapan dari suatu pendidikan. Cita-cita dan harapan pendidikan dapat terwujud jika sudah ada gambaran yang ada dimasa yang akan datang.

    kerangka berfikir
    Penyusunan manajemen pendidikan di masa depan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come. Intake dalam hal ini adalah siswa atau peserta didik. Intake dapat dilihat sejak adanya kegiatan penerimaan murid baru. Pengadaan murid baru dilaksanakan dengan seleksi murid. Seleksi murid tidak berdasarkan martabat serta status ekonomi siswa, tetapi berdasarkan criteria umur. Dalam hal ini, juga harus menetapkan kapasitas atau jumlah calon yang diterima. Pengumuman hasil seleksi dibuat sedemikian rupa sehingga bisa diketahui oleh masyarakat luas.
    Karakteristik dari intake harus diperhatikan. Intake yang ada diselidiki keadaannya, baik dari segi ekonomi keluarga, rata-rata pendidikan di keluarga, gaya hidup keuarga, serta persepsi keluarga terhadap pendidikan. Hal ini perlu dilaksanakan agar supaya intake dapat diproses dengan mudah.
    Suatu proses pendidikan dipengaruhi oleh dua factor, yaitu factor instrumental input dan factor environmental input. Factor instrumental input mencakup beberapa unsur penting, diantaranya adalah peserta didik, pendidik, kurikulum, manajemen, sarana dan prasarana, serta stake holder atau komponen pendukung. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan. Didalam kurikulum terdapat organisasi kurikulum. Organisasi kurikuum merupakan pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Kurikulum di Indonesia sebenarnya sudah bagus, baik segi materi, serta tujuan yang ingin dicapai.
    Pendidik merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan. Memanage pendidik bukanlah hal yang mudah. Hal ini diakibatkan setiap pribadi mempunyai perbedaan. Memanage pendidikan dimulai dari diri sendiri. Hal-hal yang belum dilaksanakan dalam pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidik dengan membuang hal-hal yang masih dianggap sia-sia.
    Sarana dan prasarana serta komponen pendukung harus diperhatikan dengan jeli. Sarana dan prasarana yang belum ada dilengkapi dengan meminta bantan baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat sekitar.
    Faktor environmental input pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan. Faktor environmental merupakan faktor yang berasal dari luar. Faktor itu berupa lingkungan rumah siswa maupun lingkungan sekolah siswa.
    Proses pendidikan yang dipengaruhi oleh instrumental input dan environmental input yang bagus akan mempengaruhi output dari pendidikan. Dari output tersebut akan mempengaruhi outcome. Sebagai seorang manajer pendidikan dimasa depan kita harus memperhatikan hal-hal tersebut.

    BalasHapus

  56. hipotesis
    Manajeme pendidikan merupakan suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
    Manajemen pendidikan disusun agar pendidikan yang ada dapat bersaing dengan tantangan pendidikan masa depan.
    Pemimpin masa depan adalah diri kita sendiri.
    Pelaksanaan manajemen pendidikan dimulai dari sekarang
    Manajemen pendidikan dilaksanakan di tempat kita mengajar
    Cara menyusun manajemen pendidikan harus memperhatikan: 1) intake, 2) proses, 3) instrumental input, 4) environmental input, 5) out put, 6) out come

    BalasHapus
  57. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  58. NAMA : IRANTI NADA MAMAMOBA
    NIM : 11152182
    KELAS : 11. 4A.25

    a. Deskripsi Teori
    Deskripsi teori merupahkan suatau rangkain penjelasan atau penelitian suatu kejadian tertentu. Tujuannya untuk menjelaskan variable-variabel yang diteliti dengan uraian lengkap dengan berbagai referensi, sehingga variable yang diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    b. Kerangka Berfikir
    Penjelasan sementara tentang suatu objek yang menjadi permasalahan kita. Kerangka berfikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relavan atau terkait. Kerangka berfikir ini merupahkan buatan kita sendiri, bukan buatan orang lain. Dalam hal ini bagaimana cara kita berargumentasi dalam rumusan hipotesis. Dalam hal menyusun karangka berfikir, sangat diperlukan Argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori-teori relevan atau saling terkait. Agar argumentasi kita dapat diterima oleh sesama, kerangka berfikir kita harus disusun secara Logis dan Sistematis. Jadi dengan demikian maka kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman- pemahaman lainnya.

    c. Hipotesis
    Hipotesis merupahkan jawaban sementara dari permasalahan penelitian. Karena jawaban yang diberikan harus diuji terlebih dahulu berdasarkan teori yang relevan dan didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  59. Nama : Herna Sari
    Kelas : 12 4C 25
    NIM : 12150126
    No. Absen : 7
    Musyawarah dalam keseharian
    1. Deskriptif Teori
    Musyawarah sering juga kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai cotoh kecil disaat kita ingin pergi bersama teman-teman, kita pasti bermusyawarah untuk menentukan tempat tujuan yang ingin kita kunjungi. Hal kecil seperti ini secara tidak sadar kita lakukan da sering kita jumpai dalam kkeseharian kita.
    2. Karangan Berfikir
    Saat ini kemampuan berfikir sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena untuk mengembangkan kemampuan berfikir lainnya, seperti kemampuan untuk membuat keputusan dan menyelesaian masalah. Banyak sekali fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dikritisi. Maka dari sebab itu kita sering mengadakan musyawarah dalam keseharian agar dapat menyelesaikan masalah dan keputusan secara baik.

    3. Hipotesis
    Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat menduga-duga. Karena masih harus membuktikan kebenarannya. Contohnya kita harus menduga sesuai dengan fakta, Sesuai dengan fakta artinya harus cocok dengan fakta, dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang metafisis.


    BalasHapus
  60. TEMA : DAMPAK MEDIA SOSIAL

    A. DESKRIPSI TEORI
    Secara garis besar, media sosial atau jejaring sosial adalah sebuah platform dan teknologi yang memungkinkan dibuatnya konten interaktif, kolaborasi, dan pertukaran informasi antara para penggunanya serta semua itu berbasis internet. Sedangkan menurut para ahli, media sosial di deskripsikan sebagai berikut.
    Sam Decker (Mass Relevance) menyatakan Media sosial adalah konten dan interaksi digital yang dibuat oleh dan antara orang yang satu dengan yang lainnya.
    Chris Garrett (Chrisg.com) berpendapat bahwa Media sosial adalah alat, jasa, dan komunikasi yang memfasilitasi hubungan antara orang satu dengan yang lain serta memiliki kepentingan atau ketertarikan yang sama.

    B. KERANGKA BERFIKIR
    Berbicara sosial media sekarang ini memang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, hampir tiap individu menggunakan media sosial dari yang muda hingga yang tua baik untuk berbinis maupun hanya sebatas terhubung dengan teman.
    Dengan adanya sosial media memang sangatlah membantu kita dalam berhubungan dengan orang lain, baik teman maupun saudara. Namun di dalam kemudahan itu juga terdapat dampak positif serta negatifnya, berikut akan dijelaskan dampak yang terjadi dalam penggunaan media sosial.
    Dampak Positif
    • Sebagai tempat promosi Dengan banyaknya orang yang menggunakan jejaring sosial,membuka kesempatan kita untuk mempromosikan produk/jasa yang kita tawarkan
    • Ajang memperbanyak teman, Dapat menambah teman baru maupun relasi bisnis dengan mudah
    • Sebagai media komunikasi, Mempermudah komunikasi kita dengan orang-orang, baik dalam maupun luar negeri Tempat mencari informasi, Banyak juga instansi pencari berita yang menggunakan media sosial sebagai media penyeberannya
    • Tempat berbagi, Dengan fitur yanga ada pada media sosial kita dapat dengan mudah saling bertukar data baik berupa foto, dokumen, maupun pesan suara
    Dampak Negatif
    • Munculnya tindak kejahatan, Banyak juga orang yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk melakukan kejahatan seperti contohnya penculikan dan penipuan
    • Mengganggu hubungan antar pasangan, Media sosial juga dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika memang pasangan itu berhubungan yang tidak wajar dengan orang lain
    • Menimbulkan sifat candu, Media sosial juga dapat menimbulkan candu yang dapat mengakibatkan sifat penggunanya menjadi autis atau lebih menutup diri pada kehidupan sekitar

    C. HIPOTESIS
    Berdasarkan teori yang saya paparkan maka diperlukan adanya kesadaran yang amat sangat terhadap pengguna media sosial, agar dampak negative dari sosial media bisa berkurang. Jadi gunakanlah media sosial dengan bijak..

    BalasHapus
  61. Nama :AANG.PUTRA.WINATA
    Nim : 12150253
    Kelas : 12.4C.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    -deskriptif teori
    -kerangka berfikir
    -hipotesis
    Jawab :
    Dalam Sebuah Penelitian,Landasan teori,kerangka berpikir &hipotesis merupakan hal yang penting,ibarat sebuah bangunan,maka ketiga hal tersebut merupakan sebuah kerangka fondasi dimana sebuah bangunan akan memiliki kontruksi yang kuat jika didirikan dengan kerangka fondasi yang kuat pula.Demikian juga dengan penulisan karya ilmiah,berbobot atau tidaknya ditentukan oleh kerangkanya yang merupakan unsur metodologis.

    *Deskriptif teori
    Deskriptif teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Hipotesis),dan penyusunan Instrument penelitian.Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lainnya,tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya.
    Dalam deskriptif teori ada beberapa hal yang perlu diperhartikan,yaitu :
    1.Nama Pencetus Teori
    2.Tahun dan Tempat pertama kali
    3.Uraian Ilmiah Teori
    4.Relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untiuk mencapai tujuan atau target penelitian.
    *Kerangka Berpikir
    Kerangka Berpikir merupakan inti dari teori yang telah dikembangkan yang mendasari perumusan hipotesis yaitu teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan jika dalam penelitian tersebut mengandung dua variabel atau lebih.Penelitian yang mengandung dua variabel atau lebih dirumuskan hipotesis berbentuk hubungan perlu dikemukakan kerangka berpikir yang dihasilkan berupa kerangka berpikir asosiatif.
    *Hipotesis
    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta.Oleh karena itu,setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatu hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan.Dari hipotesis tersebut akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis benar adanya atau tidak benar.Dalam penelitiannya menggunakan analisis statistik inferensial,terdapat dua hipotesis yang perlu diuji,yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.menguji hipotesis penelitian berarti menguji jawaban yang sementara itu apakah betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak.kalau terjadi berarti hipotesis penelitian terbukti dan kalau tidak berarti tidak terbukti.selanjutnya menguji hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel itu dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.

    BalasHapus
  62. Nama = Susana Herawati
    Kelas= 12.4C.25
    Nim = 12150286

    1.Deskriptif teori merupakan teori yang lebih terkonsep, terstruktur dan sistematis sehingga memiliki arah tujuan yang jelas dan itu pun berdampak pada tim yang lain dapat dengan mudah mengerti dan memahami konsepnya.
    2.Kerangka berfikir merupakan flow chart atau pola yang sudah di susun untuk melakukan suatu penelitian guna untuk menjadi panduan untuk melakukan penelitian supaya terarah tujuan yang akan dicapai.
    3.Hipotesis merupakan gagasan atau pendapat yang mungkin akan terjadi di masa mendatang yang muncul tanpa ada fakta data ilmiah yang mendukung hipotesis muncul karena adanya gejala yang terlihat dari suatu penelitian tetapi itu belum bisa dites secara ilmiah tentang pendapatnya.

    BalasHapus
  63. Nama = Susana Herawati
    Kelas= 12.4C.25
    Nim = 12150286

    1.Deskriptif teori merupakan teori yang lebih terkonsep, terstruktur dan sistematis sehingga memiliki arah tujuan yang jelas dan itu pun berdampak pada tim yang lain dapat dengan mudah mengerti dan memahami konsepnya.
    2.Kerangka berfikir merupakan flow chart atau pola yang sudah di susun untuk melakukan suatu penelitian guna untuk menjadi panduan untuk melakukan penelitian supaya terarah tujuan yang akan dicapai.
    3.Hipotesis merupakan gagasan atau pendapat yang mungkin akan terjadi di masa mendatang yang muncul tanpa ada fakta data ilmiah yang mendukung hipotesis muncul karena adanya gejala yang terlihat dari suatu penelitian tetapi itu belum bisa dites secara ilmiah tentang pendapatnya.

    BalasHapus
  64. NAMA : RAHAYU
    KELAS : 12 4C 25
    NIM : 12151816

    1.TEORI DESKRIPTIF > Disebut juga dengan teori pembelajaran,Teori belajar yang deskriptif menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai given, dan memerikan hasil pembelajaran sebagai variabel yang diamati atau kondisi dan metode pembelajaran sebagai variabel bebas dan hasil pembelajaran sebagai variabel tergantung. Sedangkan teori pembelajaran yang preskriptif, kondisi dan hasil pembelajaran ditempatkan sebagai given dan metode yang optimal dtempatkan sebagai variabel yang diamati, atau metode pembelajaran sebagai variabel tergantung

    2.KERANGKA BERPIKIR > adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.Kerangka berfikir ini merupakan hasil dari pemikiran kita sendiri tanpa di pengaruhi oleh orang lain,namun walaupun begitu kerangka berfikir kita harus didukung oleh sesuatu yang logis dan sistematis

    3.HIPOTESIS > Dapat di artikan sebagai dugaan sementara/tebakan tentang apa yang terjadi selanjutnya.Hipotesis itu adalah kebenaran yang masih di ragukan kebenarannya.Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak kita lihat contoh dari hipotesis ini,seperti : kabar burung yang beredar tentang seseorang di lingkungan kita yang pada akhirnya jadi bahan pergunjingan orang sekitar tapi belum tentu sesuai dengan yang terjadi

    BalasHapus
  65. NAMA : MUHAMMAD NU’MAN AFANDY
    NIM : 12152667
    KELAS : 12.4C.25

    SOAL :
    Buatlah landasan teori dan pengajuan hipotesis !
    · Deskriptif Teori
    · Kerangka Berpikir
    · Hipotesis
    JAWABAN :
    DESKRIPSI TEORI
    Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, suatu deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi, Variabel-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian. Oleh karena itu, peneliti harus rajin membaca, untuk membaca dengan secara benar, baik berbentuk buku-buku, teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet dan lain-lain.

    KERANGKA BERPIKIR
    Kerangka berpikir adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan.
    Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis. Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoriti

    HIPOTESIS
    Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah dan thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah - kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya. Ketika berfikir untuk sehari-hari, orang sering menyebut hipotesis sebagai sebuah anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proposisi inilah yang akan membentuk proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salah satu di antaranya, yaitu penelitian sosial.
    Proses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses penalaran, yang melalui tahap-tahap tertentu. Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesis ilmiah, yang dilakukan dengan sadar, teliti, dan terarah. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sebuah Hipotesis merupakan satu tipe proposisi yang langsung dapat diuji.

    BalasHapus
  66. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  67. NAMA : SAEPUL HIKMAH
    NIM : 13150154
    KELAS : 13.4C.25
    NO ABSEN : 16


    LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

    1. Deskripsi Teori
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil­hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variable yang diteliti.

    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable­variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori­teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.

    Contoh :
    Landasan teori untuk teknologi informasi

    A. Pengertian Teknologi
    Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan.

    Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).

    2. Kerangka Berfikir
    Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.

    LANGKAH­-LANGKAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR
    Proses kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis memerlukan 6 (enam) langkah (Sugiyono, 2000) sebagai berikut:

    a. Menetapkan variabel yang diteliti
    b. Membaca buku dan hasil penelitian
    c. Mendiskripsikan teori dan hasil penelitian
    d. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    e. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    f. Sintesa atau kesimpulan

    3. Hipotesis
    Hipo artinya bawah, tesis artinya pendapat. Jadi hypotesis berarti pendapat yang kebenaranya masih dangkal dan perlu diuji, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hypotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. Hypotesis seyogyanya diturunkan dari suatu teori, sehingga rumusan hiphotesis harus dalam bentuk pernyataan ilmiah atau proposisi, yang mengandung hubungan dua variable atau lebih. Sumber Hipotesis bisa dari hasil kajian teoritis atau melali proses menghubung-hubungkan sejumlah bukti empiris dan juga bisa hasil perenungan atau reka-reka rasional.

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya. Seorang peneliti pasti akan mengamati sesuatu gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi focus perhatiannya. Sebelum mendapatkan fakta yang benar, mereka akan membuat dugaan tentang gejala, peristiwa, atau masalah yang menjadi titik perhatiannya tersebut.

    BalasHapus
  68. nama:ARDIANSYAH PUTRA
    NIM:12150855
    KELAS:12.4C.25
    definisi danTeori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel,sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.


    A.Deskripsi teori : uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melaluivariabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruangmendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadihubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.lebih jelas dan terarah.


    B.Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan.Disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil Disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan Sebagai argumentasi dalam merumuskan hipotesis.


    C.Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukanlah pengumpulan data. Dalam statistika yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik. Menurut Nazir dalam Tiro bahwa hipotesis berguna sebagai pemberi batasan dan memperkecil jangkauan dan kerja, menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti, sebagai alat sederhana dalam menfokuskan fakta yang bercerai berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh, sebagai pedoman dalam pengerjaan serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.

    BalasHapus
  69. Nama :Bindran Rivaliano
    Nim :13150250
    Kelas :133C25 (Tehnik Komputer)


    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis
    - deskriptif teori
    - kerangka berpikir
    - hipotesis


    JAWABAN

    1.1 LANDASAN TEORI
    Teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi
    Langkah-langkah dalam mendeskripsikan teori
    1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
    2. Mencari sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
    3. Melihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
    4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
    5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa snediri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
    6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.
    Contoh : TEMA ROBOTIKA
    Pembelajaran mengenai gear sebagai alat atau bagian terpenting untuk penggerak suatu mesin, gear dapat mengontrol sebuah kekuatan,kecepatan ,arah putaran dan menjadi bagian dari sebuah tehnik penahan. Banyak alat yang digunakan sebagai bagian penggerak suatu robot atau alat yang dibuat seperti pulley & belt yang memiliki fleksibilitas yang baik,mudah dan sederhana .Namun banyak perbandingan dari segi kelebihan maupun kekurangan dari dua cara tersebut,dan keduanya menjadi bagian terpenting sebagai penggerak mesin yang bisa dikembangkan dan terus dipelajari.


    1.2 PENGAJUAN HIPOTESIS
    Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukanlah pengumpulan
    Langkah-langkah pengujian Hipotesis:
    1. Merumuskan Ho dan Ha dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
    2. Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala pengukuran data.
    3. Menetapkan taraf signifikanan α.
    4. Menghitung statistik uji berdasarkan data. Mengganti peubah acak dengan nilai-nilai pengamatan yang telah diperoleh.
    5. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis pengujian.
    6. Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dengan nilai kritis.
    Contoh : TEMA KECEPATAN ROBOT
    Kecepatan pada sebuah robot ternyata tidak selalu memerlukan penggerak(motor/dinamo) yang memiliki power/kekuatan yang sangat cepat, dengan menambahkan lilitannya sehingga berharap power yang dihasilkan maksimal dan stabil .untuk itu kami akan meneliti bahwa hal tersebut tidaklah maksimal untuk kecepatan yang dihasilkan terlebih untuk kestabilan kecepatan robot. Cara tersebut akan membuat tenaga batrai cepat habis,power dari lambat meningkat dan menurun dengan waktu yang lebih cepat,dan cepat kehilangan tenaga ketika tenaga batrai sudah turun dari pertama awal pemakaian, dan kami meneliti dengan kecepatan motor normal dengan tenaga batrai yang sama dan dikombinasi dengan gear dengan perbandingan yang sesuai dengan track yang akan ditempuh,baik track lurus,belokan maupun tanjakan. Dengan perbandingan gear yang bisa disesuaikan dengan power ataupun ketahanan yang diinginkan lebih direkomendasikan dibandingkan cara sebelumnya yang biasa digunakan.Sehingga kami akan melakukan pengujian dengan rintangan yang sama dan waktu yang panjang,untuk melihat ketahanan kecepatan dari 2 cara tersebut.sehingga kita dapat mempelajari cara yang lebih baik dalam mendapatkan kecepatan yang maksimal dan stabil.

    BalasHapus
  70. SAMBUNGAN

    • DESKRIPTIF TEORI
    Teori Deskriptif ,Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Adapun contohnya yaitu agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik.

    Ada beberapa pendapat teori belajar deskriptif dan preskriptif menurut :




    A. Menurut Bruner
    Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. deskriptif adalah tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.
    B. Menurut Reigeluth
    sedangkan teori deskriptif adalah goal free, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untk memberikan hasil.

    • KERANGKA BERPIKIR
    Suriasumantri, 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan ilmuwan, adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membangun suatu berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    A. Definisi Kerangka Pikir
    Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2011 : 60) mengemukakan bahwa “Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.”

    Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen, bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel tersebut tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir.
    Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka berpikir. Kerangka berpikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis Penelitian Kuantatif. Untuk Penelitian Kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Sedangkan untuk Penelitian Tindakan Kelas kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis.

    • HIPOTESIS
    Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk menguji kebenaran hipotesis dilakukanlah pengumpulan data. Dalam statistika yang diuji adalah hipotesis nol. Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel).
    Langkah-langkah pengujian Hipotesis:
    1. Merumuskan Ho dan Ha dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
    2. Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala pengukuran data.
    3. Menetapkan taraf signifikanan α.
    4. Menghitung statistik uji berdasarkan data. Mengganti peubah acak dengan nilai-nilai pengamatan yang telah diperoleh.
    5. Menentukan nilai kritis dan daerah kritis pengujian.
    6. Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dengan nilai kritis.

    BalasHapus
  71. Nama : RISYANTO
    NIM : 12151325
    Kelas : 12.4C.25

    Tema : KEPEMIMPINAN

    a. Deskriptif teori

    Beberapa Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli :
    1. William G. Scott (1962)
    Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

    2. F. A. Nigro (1965)
    Inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.

    3. F. I. Munson “The Management of Man”
    Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.

    4. Ordway Tead (1929)
    Kepemimpinan sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

    5. Hemhill dan Coon (1995)
    Kepemimpinan merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.

    6. Rauch dan Behling (1984)
    Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju arah pencapaian sebuah tujuan.

    7. Kartini Kartono (1994:48)
    Kepemimpinan itu karakternya khas, spesifik, dibutuhkan pada satu situasi tertentu. Sebab didalam sebuah kelompok yang melakukan kegiatan-kegiatan tertentu & memiliki sebuah tujuan serta berbagai macam peralatan yang khusus. Pemimpin sebuah kelompok dengan ciri-ciri yang karakteristik adalah fungsi dari situasi tertentu.

    8. Tannenbaum, Weschler dan Massarik (1961)
    Kepemimpinan ialah sebuah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan pada keadaan tertentu, serta diarahkan lewat proses komunikasi, menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu atau lebih.

    9. P. Pigors (1935)
    Kepemimpinan ialah proses dorong mendorong lewat keberhasilan sebuah interaksi dari berbagai perbedaan individu, mengontrol daya seseorang dalam mengejar tujuan bersama.

    10. George R. Terry
    Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada didalam diri seseorang atau pemimpin dan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sadar dalam hubungan tugas agar tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan.

    b. Kerangka Berfikir

    Didalam kehidupan kita sehari-hari kadang kita tidak menyadari bahwa segala sesuatu ada hubungannya dengan kepemimpinan. Didalam rumah kita sendiri saja sudah ada pemimpin, yaitu sosok ayah atau suami yang menjadi kepala rumah tangga. Ayah atau suami yang menjadi kepala rumah tangga didalam rumah kita adalah pemimpin bagi keluarga yang berada dalam rumah tersebut.
    Diluar rumah kepemimpinan sudah jelas banyak diterapkan, seperti contoh di sekolah, rumah sakit, pemerintah daerah (PemDa), sebuah instansi atau perusahaan. Didalam sebuah Lembag pasti selalu ada struktur anggota dimana selalu ada pemimpin atau ketua, karena suatu lembaga atau organisasi harus membutuhkan pemimpin yang mengatur segala kegiatan maupun yang betanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.

    c. Hipotesis
    Berdasarkan teori dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sifat seseorang yang dapat mempengaruhi berbagai macam individu untuk dapat bekerja sama dalam team untuk mencapai tujuan bersama. sehingga seorang pemimpin haruslah dapat memahami setiap karakter dari anggota-anggotanya, agar dapat terjalinnya kerjasama yang maksimal tanpa ada kendala apapun.

    BalasHapus
  72. NAMA : ARIE FIANTO
    NIM : 13150274
    KELAS: 13.4C.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis

    JAWAB:

    Deskripsi Teori

    merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    Kerangka Berpikir

    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

    Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    hipotesis Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.

    BalasHapus
  73. NAMA : VIKKY KOERNIAWAN
    KELAS: 11.4A.25
    NIM: 11151832


    1. DESKRIPTIF TEORI dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-

    hasilpenelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang

    penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai

    referensi. Variable-variabel yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun

    kedudukan dan hubungan antar variable yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan

    konteks penelitian.
    Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut ;
    A. Tetapkan nama variable yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
    B. Cari sumber bacaan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti
    C. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
    D. Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antaa satu

    sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
    E. Baca selouruh isi topic buku, analisa, renungkan dan buat rumusan dengan bahasa sendiri.
    F. Deskripsikan teori-teori yang telah dibacadari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa

    sendiri.

    2. KERANGKA BERPIKIR merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah dididentifikasi sebagai masalah yang penting.Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.

    3. HIPOTESIS mengkonkritkan dan memperjelas masalah yang diteliti. Hipotesis memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian sehingga terhindar dari penelitian yang tak bertujuan.

    BalasHapus
  74. nama:FEBERLINA ZAI
    KLAS:12.4D.25
    NIM :12155006
    NO.ABSEN : 42

    coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?

    deskriptif teori :
    JAWAB:
    Deskriptif teori merupakan teori yang lebih terkonsep, terstruktur dan sistematis sehingga memiliki arah tujuan yang jelas dan itu pun berdampak pada tim yang lain dapat dengan mudah mengerti dan memahami konsepnya.

    kerangka berfikir :
    JAWAB:
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    hipotesis :
    JAWAB :
    Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat menduga-duga. Karena masih harus membuktikan kebenarannya. Contohnya kita harus menduga sesuai dengan fakta, Sesuai dengan fakta artinya harus cocok dengan fakta, dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang metafisis.

    BalasHapus
  75. Nama : Santi Kurniasih
    NIM : 11151156
    Kelas : 11.4A.25

    1. Coba anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    a. Deskriptif teori
    Jawab : Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.


    b. Kerangka berfikir
    Jawab : Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

    c. Hipotesis
    Jawab : Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    BalasHapus
  76. NAMA : ANAM FATKHULLOH
    NIM : 12151535
    KELAS : 12.4C.25

    TEMA : PENIKAHAN DINI

    1. DESKRIPTIF TEORI
    Menurut Ensiklopedia bebas (http://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan),pernikahan merupakan upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan ataudilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatanperkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saatdokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan. Perihal pencatatan nikahtersebut, dalam Peraturan Menteri Agama Tentang Pencatatan Nikah Pasal2, menegaskan bahwa “Pegawai Pencatat Nikah (PPN) adalah pejabat yangmelakukan pemeriksaan, pengawasan, dan pencatatan peristiwanikah/rujuk, pendaftaran cerai talak, cerai gugat, dan melakukan bimbinganperkawinan.” Artinya, nikah memiliki arti secara administratif dan legalitas
    Page 2
    15hukum dimana peristiwa nikah tersebut kemudian dicatat melalui aktaautentik (akta nikah).Pernikahan yang sering diartikan sebagai fitrah manusia menjadi suatu halyang sangat krusial bagi manusia itu sendiri. Sebagai salah satu mahlukyang mulia di muka bumi, tentu manusia harus menjalani fitrahnyatersebut. Selain menjadi fitrah pernikahan juga menjadi salah satu tujuanhidup manusia. Menurut Wiryono (2009:214) (dalam Darnita) menjelaskanbahwa “perkawinan adalah hidup bersama dari seorang laki-laki danseorang perempuan yang memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana akanada persetujuan antara calon suami dan calon istri karenanya berlangsungmelalui ijab dan qobul atau serah terima”. Artinya pernikahan memilikiikatan secara lahiriyah dan tanpa paksaan. Mengandung arti pula apabilaakad nikah tersebut telah dilangsungkan, maka mereka telah berjanji danbersedia menciptakan rumah tangga yang harmonis, akan sehidup sematidalam menjalani rumah tangga bersama-sama

    2. KERANGKA BERFIKIR
    Pernikahan muda sering terjadi karena remaja berfikir secara emosional untuk melakukan pernikahan, mereka berfikir telah saling mencintai dan siapuntuk menikah. Selain itu faktor penyebab terjadinya pernikahan muda adalah perjodohan orang tua, perjodohan ini sering terjadi akibat putus sekolah danakibat dari permasalahan ekonomi. Pernikahan merupakan salah satu bentuk interaksi antara manusia.

    Sedangkan menurut Menurut Duvall dan Miller (dalam Paruntu 1998: 6) :

    “Pernikahan dapat dilihat sebagai suatu hubungan dyadic atau berpasangan antara pria dan wanita, yang juga merupakan bentuk interaksi antara pria dan wanita yang sifatnya paling intim dan cenderung diperhatikan. Selain itu pernikahan juga seringkali dianggap sebagai akhir dari serangkaian tahap-tahap yang masing-masing melibatkan tingkat komitmen yangseringkali tinggi, yaitu kencan, saling menemani, pacaran, janji sehidup semati, perjanjian untuk menikah, pertunangan dan akhirnya sebuah pernikahan. Setiap individu yang memasuki pernikahan juga mengharapkan bahwa pernikahanmereka akan langgeng dan bertahan sampai salah satu dari mereka meninggal dunia.”

    3. HIPOTESIS
    Sebelum melakukan pernikahan atau mengikat janji suci sehidup semati seharusnya memikirkan aspek-aspek seperti ekonomi, masalah sosial, tanggung jawab, agama dan kepribadian yang di miliki agar hubungan prnikahan dapat terjali dengan baik.

    BalasHapus
  77. NAMA : WINDY RAYI TARADITA
    KELAS : 11.4A.25
    NIM : 11151835


    A. Deskripsi Teori
    Deskripsi teori Merupakan merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    B. Kerangka Berpikir
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    C. Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
    Pengertian hipotesis seperti telah dikemukakan di atas adalah hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian perlu dibedakan dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
    Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.
    Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternative (hipotesis alternative tidak sama dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak, maka diperlukan hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah statistic deskriptif.
    Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Yang diuji hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik parameter.

    BalasHapus
  78. nama :Muhamad fadly
    kelas :124C25
    Nim :12151627



    Tema : Bahaya Narkoba Bagi Remaja Dan Pelajar

    *Deskriptif Teori*
    Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
    Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
    Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
    Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
    Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”

    Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan. '
    Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    *Kerangka Berfikir*
    Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
    1. Primer
    Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
    2. Sekunder
    Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
    3. Tersier
    yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

    *Hipotesis*
    Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
    Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
    Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis

    BalasHapus
  79. Nama : MUHAMMAD AMRI WIBAWA
    NIM : 13150131
    Kelas : 13.4C.25
    No. Absen : 11


    1. Coba anda-anda buat landasan teori dan pengujian hipotesis !

    -Deskriptif teori
    -Kerangka berfikir
    -Hipotesis


    -Deskriptif Teori

    Teori yang berkaitan dengan kepuasan konsumen sudah sangat banyak berkembang, salah satu teori dari Paul J. Peter dan Jerry C. Olson dalam Gary Armstrong dan Philip Kotler (2009) mengungkapkan bahwa:
    In theory, if consumers are satisfied with a product, service, or brand, they will be more likely to continue to purchase it and tell others about their favorable experience with it. (Secara teori, jika konsumen merasa puas dengan produk, layanan, atau merek, mereka akan lebih cenderung untuk terus membeli dan memberitahu orang lain tentang pengalaman yang menguntungkan mereka dengan produk tersebut.)
    Gary Armstrong dan Phillip Kotler pun sependapat dengan Peter dan Olson. Pendapat mereka yakni :
    Customer form expectations about the value and satisfaction that various market offerings will deliver and buy accordingly. Satisfied customers buy again and tell others about their good experience. (Pelanggan yang harapannya tentang nilai dan kepuasan mengenai berbagai macam pasar akan memesan dan membeli secara langsung. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka.)
    Kedua teori diatas, menyatakan bahwa pelanggan yang puas terhadap suatu produk, dipastikan pelanggan itu akan melakukan pembelian ulang dan hal lain yang dilakukan oleh pelanggan yang merasa puas ini adalah pemasaran dari mulut ke mulut mengenai pengalaman yang memuaskan dirinya.


    -Kerangka berfikir

    Variasi karakteristik konsumen akan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan dari konsumen yang meliputi tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian hingga prilaku pasca pembelian. Lalu dapat dinilai tingkat kepuasan konsumen terhadap gerai kopi berdasarkan indikator dari komponen bauran pemasaran.
    Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Bauran pemasaran memiliki empat variabel yang dikenal dengan istilah “4 P” (place, price, product and promotion) yang saling berkaitan satu sama lain. Indikator untuk tempat adalah lokasi, fasilitas, pelayanan serta kebersihan dan kenyamanan. Indikator harga adalah kesesuaian harga dibandingkan dengan kualitas, kesesuaian harga dibandingkan dengan fasilitas dan kesesuaian harga dibandingkan dengan gengsi/image. Indikator untuk produk adalah cita rasa, kekentalan, variasi menu, dan aroma. Indikator promosi adalah papan nama/billboard, media lain selain papan nama/billboard dan brand.
    Variabel-variabel bauran pemasaran tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suatu strategi dalam usaha untuk mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Dalam pelaksanannya, bauran pemasaran tersebut harus dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada atau bersifat fleksibel. Setelah menjadi sebuah strategi dalam pemasaran gerai kopi, bauran pemasaran juga dapat dijadikan indikator-indikator dalam penilaian tingkat kepuasan konsumen gerai kopi tersebut di Kota Medan. Tingkat kepuasan konsumen akan mempengaruhi prilaku konsumen pasca pembelian, dalam penelitian ini keinginan merekomendasi gerai kopi tersebut kepada orang lain menjadi variabel perilaku pasca pembelian.


    -Hipotesis

    1. Tingkat kepuasan konsumen gerai kopi di Kota Medan berada pada tingkatan sangat puas.
    2. Bauran pemasaran berupa tempat, harga, produk dan promosi mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen secara signifikan.
    3. Tingkat kepuasan konsumen mempengaruhi keinginan merekomendasi oleh konsumen gerai kopi.

    BalasHapus
  80. Nama : RUTH NATALIA ELISABET
    Kelas: 11.4A.25
    Nim : 11151988


    1. Coba anda-anda buat landasan teori dan pengujian hipotesis !

    -Deskriptif Teori
    suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku)
    dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan,
    akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

    -Kerangka Berpikir
    Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.
    Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel
    berdasarkan pembahasan teoritis.

    -Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
    Dikatakan sementara karena jawaban itu baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
    Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus mempunyai hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

    Contoh:
    Pada penelitian yang dilakukan terhadap seluruh populasi, maka muncul hipotesis penelitian tetapi tidak memiliki hipotesis statistik.

    Di depan telah diuraikan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang didasarkan pada teori-teori
    yang relevan, hipotesis ini, yang akan diuji dinamakan hipotesis kerja,
    sedangkan hipotesis lawannya, yaitu hipotesis yang dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya, dinamakan hipotesis nol

    BalasHapus
  81. Nama : Aji Nurdiansyah Jamil
    kelas : 13.4C.25
    NIM : 13150320

    1. coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis? ?
    - deskriptif teori
    - kerangka berfikir
    - hipotesis
    JAWABAN

    - DESKRIPSI TEORI dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.
    LANGKAH-LANGKAH MENDESKRIPSIKAN TEORI Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
    1. Tetapkan nama variable yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
    2. Cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti.
    3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
    4. Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
    5. Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
    6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.


    - KERANGKA BERFIKIR Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variable yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen.
    LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR
    Proses kerangka berfikir untuk merumuskan hipotesis memerlukan 6 (enam) langkah (Sugiyono, 2000) sebagai berikut:
    1.Menetapkan variabel yang diteliti
    2.Membaca buku dan hasil penelitian
    3.Mendiskripsikan teori dan hasil penelitian
    4.Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    5.Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    6.Sintesa atau kesimpulan


    - HIPOTESIS merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Bentuk-bentuk Hipotesis bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu : rumusan masalah deskriptif, komnparatif, dan asosiatif. Oleh karena itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiasi/ hubungan.
    a. Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
    b. Hipotesis Komparatif Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
    c. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

    BalasHapus
  82. Nama : Siti Rohmah
    Nim : 11150115
    kelas : 11.4A.25

    1. coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis? ?
    Jawaban :

    - deskriptif teori : Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu. Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori, akan diketahui kekuatan dan kelemahan suatu teori.

    Dalam suatu penelitian, deskripsi teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan jumlah variabel yang diteliti.

    - kerangka berfikir :penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.

    - hipotesis : Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.

    BalasHapus
  83. Nama : EVy Larasaty
    NIM: 12150847
    KELAS:12.4D.25
    -teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
    Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
    -Pengertian Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.
    -Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.[1]
    Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.[2] Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.[2] Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala.[2] Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.[2] Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.[2]

    BalasHapus
  84. Nama : Rizki Hadi Nugroho
    Kelas : 12.4D.03
    Absen : 35

    1. deskriptif teori
    Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut. Dengan demikian hasil olahan data dengan statistik ini hanya sampai pada tahap deskripsi, belum sampai pada tahap generalisasi. Dengan kata lain, statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.
    2. kerangka berfikir
    Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil di susun, Menurur Rusidi (1993), Kerangka Berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis ( theoritical framework) atau di sebut juga proses deduktif.
    Uma Sekaran dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan konseptual tentang bagaimana teori hubungan dengan brbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baiak alan menjelaskan secara teoritis peraturan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilbatkan dalam penelitian.

    3. Hipotesis

    Hipotesis juga dapat di nyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian

    BalasHapus
  85. NAMA : FEBRI RAMADHAN
    NIM : 13150115
    KELAS : 14.4C.25


    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis


    JAWAB :
    1. • deskriptif teori
    teori deskriptif untuk memberikan hasil (goal free)teori belajar merupakan teori deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar.pengembangan teori pembelajaran deskriptif, variabel yang diamati adalah hasil belajar sebagai akibat dari interaksi antara metode dan kondisi mengungkapkan hubungan antara kegiatan siswa dengan proses psikologis dalam diri siswa .

    • kerangka berfikir
    alur pikir yang logis dan buat dalam bentuk diagram bertujuan menjelaskan secara garis besar pola substansi penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu sebaiknya kerangka berpikir dibuat dalam bentuk diagram atau skema agar mempermudah memahami variabel-variabel yang akan diteliti dalam tahap selanjutnya dan rumusan-rumusan yang dibuat berdasarkan proses berpikir deduktif dalam rangka menghasilkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang baru yang memudahkan seorang peneliti merumuskan hipotesis penelitiannya.


    • hipotesis
    jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya dan jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang digunakan untuk menerangkan fakta atau gejala tertentu

    BalasHapus
  86. Nama : ANAH ARIYANI
    Nim : 13150288
    Kelas : 13.4C.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    -deskriptif teori
    -kerangka berfikir
    -hipotesis
    Jawab :
    Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Konsep merupakan pendapat ringkas yang dibentuk melalui proses penyimpulan umum dari suatu peristiwa berdasarkan hasil obervasi yang relevan. Definisi merupakan suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasaya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Sedangkan proposisi merupakan pernyataan yang membenarkan atau menolak suatu perkara.

    1. Deskripsi Teori
    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas.
    Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
    1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
    2. Cari sumber-sumber bacaan yang banyak dan relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
    3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti. Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian lihat penelitian permasalahan yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis dan saran yang diberikan.
    4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, kemudian bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya dan dipilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
    5. Baca seluruh isi topik buku sesuai dengan variabel yang akan diteliti lakukan analisis renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
    6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

    BalasHapus
  87. lanjutan

    2. KERANGKA BERFIKIR
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.
    Kiteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    3. HIPOTESIS
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban itu baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus mempunyai hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat menemukan hipotesis. Hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

    Hipotesis yang diuraikan di atas adalah hipotesis penelitian. Disamping itu ada yang dinamakan hipotesis statistik. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dalam proses penelitiannya bekerja dengan sampel. Jadi, jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.

    BalasHapus
  88. Nama : Alfansur manik
    Nim : 13150316
    Kelas : 13.4c.25
    Soal.
    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis
    Jawaban.
    1. Pegertian Teori
    Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52).
    Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
    Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
    1. Teori yang deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
    2. Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.

    3. Teori yang fungsional: di sini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

    BalasHapus
  89. lanjutan

    2. KERANGKA BERFIKIR
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir (Sugiyono, 2010:60)
    Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999, dalam Sugiyono, 2010).
    Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.
    Kiteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2010:60-61).

    3. HIPOTESIS
    Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2010:110).
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2010).
    Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.


    BalasHapus
  90. ali ilham wijaya
    12155511
    12.4c.25

    tema: Pendidikan karakter.

    Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).

    Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.

    Bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

    Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.

    *kerangka berfikir
    Pada usia 0-6 tahun disebut sebagai masa golden age. Dimana anak berkembang pesat pada masa ini.Karakter itu akan terbentuk dari 3 hubungan yaitu: hubungan dengan diri sendiri , hubungan dengan lingkungan , dan hubungan dengam tuhan. Ketiga hal tersebut akan membantu anak dalam membentuk karakternya di masa yang akan datang.

    Untuk itu semenjak kecil ketiga hubungan itu harus di bimbing agar di kemudian hari anak mampu untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan. Dan menjalani hidup ini sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan aturannya. Sebagai seorang pendidik anak usia dini kita tidak hanya mendidik intelektualnya saja. Tetapi kita harus membentuk moral dan prilakunya juga.

    Pendidikan karakter di nilai sangat penting untuk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

    BalasHapus

  91. *hipotesis
    peran keluarga yang selaras dengan peran guru sangat di perlukan dalam membentuk karakter anak usia dini. keluarga merupakan agen sosial yang pertama harus mampu memberikan pengajaran dan contoh yang baik untuk membentuk karakter anak yang baik. .Peran guru dalam pendidikan karakter untuk peserta didik di sekolah ialah , guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan perilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Tugas-tugas manusiawi itu merupakan transpormasi, identifikasi, dan pengertian tentang diri sendiri, yang harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan yang organis, harmonis, dan dinamis.

    BalasHapus
  92. Nama : Cynthia Margareta
    Kelas : 11.4A.25
    NIM : 11151493

    1.)Deskriptif teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
    Deskriptif teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan,
    dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    2.)Kerangka Berpikir
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir
    merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
    Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
    Sugiyono (2012) memaparkan proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut:
    1. Menetapkan variabel yang akan diteliti
    2. Membaca buku dan hasil penelitian
    3. Deskripsi teori dan hasil penelitian
    4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
    5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
    6. Sintesa kesimpulan
    7. Kerangka berpikir
    8. Hipotesis

    3.)Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
    Pengertian hipotesis seperti telah dikemukakan di atas adalah hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian perlu dibedakan dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.

    BalasHapus
  93. Nama :Dwi Saputro
    Kelas :12.4C.25
    Nim :12150850

    + Deskriptif; Rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang di rangkum menjadi gagasan,pandangan,sikap dan situasional.

    + Kerangka berfikir; Landasan pemahaman-pemahaman yang paling mendasar daan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk suatu proses dari penelitian yamg di lakukan.

    + Hipotesis; Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan dalam data yang terkumpul.

    BalasHapus
  94. NAMA : WARDATUL JANNAH
    NIM : 11150921
    KELAS : 11.4A.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    deskriptif teori
    kerangka berfikir
    hipotesis

    -Deskriptif teori : adalah suatu penelitian yang bersifat mengambarkan suatu fenomena sesuai dengan apa adanya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek disebut diteliti secara akurat, sama dengan kejadian yang sebenarnya.

    -Kerangka berfikir : adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di definisikan sebagai hal yang penting, kerangaka berfikir ini merupakan hasil dari pemikiran kita sendiri bukan buatan orang lain.

    -hipotesis : suatu jawaban yang bersifat sementara seperti hal yang belum tentu benar terhadap penelitian masalah kita

    BalasHapus
  95. NAMA : WARDATUL JANNAH
    NIM : 11150921
    KELAS : 11.4A.25

    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    deskriptif teori
    kerangka berfikir
    hipotesis

    -Deskriptif teori : adalah suatu penelitian yang bersifat mengambarkan suatu fenomena sesuai dengan apa adanya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek disebut diteliti secara akurat, sama dengan kejadian yang sebenarnya.

    -Kerangka berfikir : adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah di definisikan sebagai hal yang penting, kerangaka berfikir ini merupakan hasil dari pemikiran kita sendiri bukan buatan orang lain.

    -hipotesis : suatu jawaban yang bersifat sementara seperti hal yang belum tentu benar terhadap penelitian masalah kita

    BalasHapus
  96. Soal Pertanyaan: Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    A. Deskriptif Teori
    B. Kerangka Berfikir
    C. Hipotesis


    Jawaban:

    A.Deskripsi Teori
    1.Belajar dan Hasil Belajar
    a.Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
    Belajar adalah istilah yang paling penting dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar itu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam perspektif Islam sendiri, belajar merupakan anjuran bagi setiap individu Muslim-Muslimat dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat. Di dalam Firman Allah Surat Al-Mujadalah: ayat 11 juga disebutkan orang-orang yang berilmu dan diberi beberapa derajat.

    “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.


    B. Kerangka Berfikir
    1.Kiki Fatkhiyani, dengan judul: studi komparasi hasil belajar kimia pokok bahasan sistem koloid antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share kelas XI semester II SMA Negeri tahun ajaran 2006/2007, Semarang: 2007, membuktikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri pada pembelajaran sistem koloid.
    2.Eli Suci, dengan judul: komparasi hasil belajar kimia siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode TPS dan metode Ekspositori pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI di SMA Negeri, Semarang:, 2008, membuktikan bahwa melalui penerapan metode TPS kualitas pembelajaran di kelas XI IPA 1 SMA dapat ditingkatkan. Pembelajaran seperti ini dapat melatih peserta didik untuk lebih mengembangkan ketrampilan sosialnya, bertanggung jawab terhadap diri dan pasangan/kelompoknya, serta melatih peserta didik untuk bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi yang dipelajari.
    Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) masalah rendahnya mutu kegiatan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan. Untuk itu penelitian sejenis perlu dilanjutkan guna mengetahui lebih lanjut peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar yakni nilai hasil belajar atau keaktifan peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar.


    C. Hipotesis
    Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kimia peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan metode ceramah materi pokok reaksi reduksi oksidasi.

    BalasHapus
  97. Nama : Ria Amelia
    Nim : 11151134
    Kelas : 11.4A.25


    coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    jawab :
    1. deskriptif teori adalah suaru rangkaian penjelasan yang mengungkapkan suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi dalam proses sitruasional, hunungan kondisional atau hubungan fungsional diantara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realita tertentu.

    2. kerangka berfikir adalah berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. berpikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah-langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literatur, menjugi hipotesis dan menarik kesimpulan.

    3. hipotesis adalah dugaan sementara.
    contoh: hari ini akan terjadi badai di bandung ternyata tidak terbukti.
    karena itu hanya dugaan saja.

    BalasHapus
  98. NAMA : EVY LARASATY
    NIM: 12150847
    KLS : 12.4D.25
    Teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
    Adapun Teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam teori-teori pembelajaran yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.
    Adapun contohnya yaitu agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik, maka bacalah isi buku tersebut berulang-ulang dan buatlah rangkumannya.

    Kerangka pemikiran adalah narasi (uraian) atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.
    Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti.

    BalasHapus
  99. Nama : Deby Pratiwi
    NIM : 11151976
    Kelas : 11.4A.25

    ~Landasan teori dan Pengajuan hipotesis~

    I. Deskriptif teori
    Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Pendeskripsian teori akan memberikan gambaran apakah peneliti menguasai teori dan kontek yang diteliti atau tidak. Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
    a) Tetapkan nama variable yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
    b) Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, journal ilmiah, laporan penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti.
    c) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti (untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sample sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
    d) Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
    e) Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variable yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
    f) Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

    II. Kerangka Berfikir
    Kerangka berpikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antarkonsep tersebut yang dirumuskan oleh peneliti berdasar tinjauan pustaka (teoridan hasil-hasil penelitian terdahulu) dan digunakan sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diangkat. Jadi kerangka pikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Untuk membuktikan kecermatan penelitian, dasar dari teori tersebut perlu diperkuat oleh hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan. Dalam penelitian-penelitian pada umumnya, peneliti dituntut untuk kreatif, berusaha mengenali (identify) dan memeriksa lebih cermat variabel-variabel yang belum dengan jelas dirumuskan dalam teori. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variable atau lebih secara mandiri, maka dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variable, juga argumentasi terhadap variasi besaran variable yang diteliti. Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek pemasalahan.

    III. Hipotesis
    Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan, peneliti dapat bersikap dua hal yakni:
    a. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya
    tidak terbukti (pada akhir penelitian);
    b. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
    Sebagai kesimpulan , maka beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan sebagai berikut :
    a) Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik;
    b) Hipotesis sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaraif dan berbentuk pernyataan;
    c) Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang dapat diukur;
    d) Hendaknya dapat diuji;
    e) Hipotesis sebaiknya mempunyai kerangka teori.

    BalasHapus
  100. NAMA : HENDRI GUNAWAN
    KELAS : 13.4C.25
    NIM;13150198


    A. Deskripsi Teori
    Deskripsi teori Merupakan merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

    B. Kerangka Berpikir
    Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
    Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

    C. Hipotesis
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
    Perlu diketahui, tidak semua penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis terseut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
    Pengertian hipotesis seperti telah dikemukakan di atas adalah hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian perlu dibedakan dengan hipotesis statistik. Hipotesis statistic itu ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik.
    Terdapat dua macam hipotesis penelitian, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.
    Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatiF.

    BalasHapus
  101. Nama: Senika Br Sitepu
    Nim: 11151174
    Kelas: 11.4A.25


    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis

    >>Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasilpenelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui uraian yang mendalam dan lengkap dari berbagai referensi.

    Langkah-langkah dalam mendeskripsikan teori:

    -Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
    -Mencari sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti
    -Melihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
    -Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
    -Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa snediri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
    -Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri.

    Kerangka Berfikir
    >>>kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah dididentifikasi sebagai masalah yang penting.Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir yang baik apabila memuat :

    Variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
    Harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari
    Dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif
    Perlu dintanyakan dalam bentuk diagram.

    Hipotesis
    Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara yang memerlukan pengujian lanjut terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis dikatakan baik jika sederhana, bisa menerangkan fakta, mempertimbangkan semua fakta yang relevan, masuk akal, berkaitan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dari hasil pengkajian, serta dapat diuji. Dikatakan sederhana dalam arti dapat diuji secara induktif melalui teknik analisis statistik.
    Langkah-langkah penentuan hipotesis:

    -Merumuskan Ho dan Ha dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
    -Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala pengukuran data.
    -Menetapkan taraf signifikanan α.
    Menghitung statistik uji berdasarkan data.
    -Mengganti peubah acak dengan nilai-nilai pengamatan yang telah diperoleh.
    -Menentukan nilai kritis dan daerah kritis pengujian.
    -Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dan nilai kritis.

    BalasHapus
  102. Nama:ika febriana saputri
    Kelas:11.4a.25
    Nim:11150408
    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis
    Jawab:
    *deskriptif teori adalah Landasan Teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam penulisan skripsi peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin di temui di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang mendukungnya. Dalam skripsi landasan teori layaknya fondasi pada sebuah bangunan.
    *kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir ini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait.
    *hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah,karena kita melakukan penelitian berdasarkan landasan teori.

    BalasHapus
  103. Nama:ika febriana saputri
    Kelas:11.4a.25
    Nim:11150408
    1.coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    • deskriptif teori
    • kerangka berfikir
    • hipotesis
    Jawab:
    *deskriptif teori adalah Landasan Teori sangat penting dalam sebuah penelitian terutama dalam penulisan skripsi peneliti tidak bisa mengembangkan masalah yang mungkin di temui di tempat penelitian jika tidak memiliki acuan landasan teori yang mendukungnya. Dalam skripsi landasan teori layaknya fondasi pada sebuah bangunan.
    *kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir ini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait.
    *hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah,karena kita melakukan penelitian berdasarkan landasan teori.

    BalasHapus
  104. NAMA : DINI NOPIANI
    NIM : 11151575
    KELAS: 11.4A.25

    Coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    Deskriptif teori
    Kerangka berfikir
    Hipotesis
    JAWAB:
    -Deskriftif teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh malalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan suatu teori.
    Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proporsisi yang disusun secara sistematis.Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.


    KERANGKA BERPIKIR
    Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.


    HIPOTESIS
    Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

    Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

    BalasHapus
  105. NAMA : SANTI NATALYA
    NIM : 11151337
    KELAS: 11.4A.25

    coba anda anda buat landasan teori dan pengajuan hipotesis ?
    deskriptif teori
    kerangka berfikir
    hipotesis

    Deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil.

    kerangka berpikir
    kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis.

    hipotesis
    hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

    BalasHapus
  106. Nama : Nanda Novita
    Kelas : 11.4A.25
    Nim :11151851

    Deskriftif teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh malalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan suatu teori.
    teori merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh seorang peneliti. Hal tersebut berkaitan dengan konstruksi yang membangun konsep, preposisi, dan batasan terhadap berbagai variabel kajian secara sistematis.

    Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita.

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

    BalasHapus