Lembaga
kemahasiswaan adalah salah satu wadah dimana beberapa fungsi mahasiswa
bisa diaplikasikan dalam pengabdian baik dalam internal maupun eksternal
kampus. Sebagai “kawah candradimuka”nya mahasiswa, kampus merupakan
basis sekaligus sumber potensi intelektual muda yang nantinya akan
menentukan kemana arah bangsa ini.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa, menjelang 7 tahun pasca dibentuknya Lembaga
kemahasiswaan ini (BEM) tentunya belum menemukan arah yang jelas seiring
pergantian kepemimpinan. Perubahan sosial ditubuh BEM yang selalu diwarnai konflik yang mengarahkan asumsi kita
pada pokok persoalan yang melanda,yakni krisis kepemimpinan. Persoalan
kepimipinan menyebabkan Lembaga yang menaungi Intelektual-intelektual
muda menjadi patahan-patahan yang kontra-produktif terhadap perkembangan
kebutuhan mahasiswa.
Dalam
usianya sekarang ini Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) harusnya kembali bebenah, kematangan berpikir dan berproses
pengelolaan manajemen haruslah betul-betul sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Dalam peta gerakan Mahasiswa kesehatan secara nasional, terlebih itu lembaga-lembaga kemahasiswaan a saat ini harus bisa melihat fenomena-fenomena
kepemimpinan yang berkembang saat ini baik dalam konteks regional maupun
nasional. Sebagai lembaga kemahasiswaan BEM seyogyanya melakukan
rekonstruksi dalam hal pengkaderan untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin
bangsa kedepan. Maka dari itu melalui latihan dasar kepemimpinan sampai
dengan pendikan dan latihan manajemen kepemimpinan organisasi dimana
keduanya terintegrasi dalam satu proses pengkaderan calon pemimpin
bangsa dan negara yang bertanggung jawab,arif dan bijaksana sebagai
salahsatu perwujudan dari nilai integritas.
Berangkat
dari hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa
dalam hal ini Divisi Pengembangan Organisasi mengadakan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK) tahun 2013 guna
mempersiapkan jebolan intelektualitas muda yang matang akan jiwa
kepemimpinannya dalam mengelolah organisasi maupun lembaga kemahasiswaan
serta mampu mencipitakan perbedaan karakter kepemimpinan yang tidak
menoton demi progresifitas dan perbaikan tatanan sosial untuk mewujudkan
nilai-nilai integritas dalam kehidupan kampus yang demokratis.
SISTEM PENILAIAN
Bobot penilaian
- Aspek kognitif = 30%
- Aspek afektif = 30%
- Aspek psikomotorik = 30%
- Aspek presentasi = 10%
- Skala penilaian = 0- 100
I. METODE EVALUASI DAN PENILAIAN
Metode evaluasi dan penilaian yang dilaksanakan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) adalah :
- Pre test
- Mide test
- Post test
- Penugasan
- Presentase makalah
- Bahan screening
- Kemahasiswaan
- Kebangsaan
- MKO (Manajement kepemimpinan Organisasi)
- Ke-Ilmuan
- Makalah
Predikat kelulusan
- 0-55 = Tidak Lulus
- 56-70 = Lulus Bersyarat
- 71-90 = Lulus
- 91-100 = Lulus dengan predikat memuaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar